White Box TestingWhite Box Testing adalah
salah satu cara untuk menguji suatu aplikasi atau software dengan cara melihat
modul untuk dapat meneliti dan menganalisa kode dari program yang di buat ada
yang salah atau tidak. Kalau modul yang telah dan sudah di hasilkan berupa
output yang tidak sesuai dengan yang di harapkan maka akan di compile ulang dan
di cek kembali kode-kode tersebut hingga mencapai sesuai denganyang di
harapkan. Kasus yang sering
menggunakan white box testing akan di uji dengan beberapa tahapan yaitu 1.
Pengujian seluruh keputusan yang menggunakan
logikal. 2.
Pengujian keseluruh loop yang ada sesuai
batasan-batasannya. 3.
Pengujian pada struktur data yang sifatnya
internal dan yang terjamin validitasnya.
Persyaratan
dalam Pengujian White Box Testing Berikut ini terdapat
beberapa persyaratan dalam pengujian white box testing, terdiri atas:
1.
Medefinisikan semua alur logika 2.
Membangun kasus untuk digunakan dalam
pengujian 3.
Mengevaluasi semua hasil pengujian 4.
Melakukan pengujian secara menyeluruh
Jenis-Jenis
White Box Testing Berikut ini terdapat
beberapa jenis-jenis white box testing, terdiri atas: 1.
Basis Path Metode identifikasi yang berdasarkan pada jalur,
struktur atauk oneksi yang ada dari suatu sistem ini biasa disebut juga sebagai
branch testing, karena cabang-cabang dari kode atau fungsi logika
diidentifikasi dan dites, atau disebut juga sebagai control-flow testing. Ada 2 bentuk Basis path, yaitu: a. Zero
Path: Jalur penghubung yang tidak penting atau jalur pintas yang ada pada suatu
sistem. b. One
Path: Jalur penghubung yang penting atau berupa proses pada suatu sistem. 2.
Cyclomatic Complexity Adalah pengukuran software yang memberikan pengukuran
kuantitatif dari kompleksitas logika program. Pada konteks metode basis path testing, nilai yang
dihitung bagi cyclomatic complexity menentukan jumlah jalur-jalur yang
independen dalam kumpulan basis suatu program dan memberikan jumlah tes minimal
yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah dieksekusi
sekurangnya satu kali. Jalur independen adalah tiap jalur pada program yang
memperlihatkan 1 kelompok baru dari pernyataan proses atau kondisi baru. 3.
Graph Matrix Adalah matrik berbentuk segi empat sama sisi, dimana
jumlah baris dan kolom sama dengan jumlah node, dan identifikasi baris dan
kolom sama dengan identifikasi node, serta isi data adalah keberadaan
penghubung antar node (edges). Beberapa properti yang dapat ditambahkan sebagai
pembobotan pada koneksi antar node di dalam graph matrix, sebagai berikut: a. Kemungkinan
jalur (Edge) akan dilalui / dieksekusi. b. Waktu
proses yang diharapkan pada jalur selama proses transfer dilakukan. c. Memori
yang dibutuhkan selama proses transfer dilakukan pada jalur. d. Sumberdaya
(resources) yang dibutuhkan selama proses transfer dilakukan pada jalur.
Kelebihan
dan Kekurangan White Box Testing Berikut ini terdapat
beberapa kelebihan dan kekurangan white box testing, terdiri atas: 1. Kelebihan
White Box Testing Terdiri atas: a. Kesalahan
Logika Menggunakan
sintax ‘if’ dan sintax pengulangan. Dan langkah selanjutnya metode white box
testing ini akan mencari dan mendeteksi segala kondisi yang di percaya tidak
sesuai dan mencari kapan suatu proses perulangan di akhiri. b. Ketidaksesuaian
Asumsi Menampilkan
dan memonitori beberapa asumsi yang di yakini tidak sesuai dengan yang di
harapkan atau yang akan di wujudkan, untuk selanjutnya akan di analisa kembalai
dan kemudian di perbaiki. c. Kesalahan
Pengetikan Mendeteksi
dan mencarian bahasa-bahasa pemograman yang di anggap bersifat case sensitif. 2. Kelemahan
White Box Testing Pada perangkat lunak yang jenisnya besar, metode white
box testing ini dianggap boros karena melibatkan banyak sumberdaya untuk
melakukannya.
Pengujian
White Box Testing Pengujian ke white box
testing adalah menguji yang di dasarkan kepada pengecekkan ke dalam detail
rancangan, penggunaan yang di lakukan struktur control dari suatu desain
pemograman untuk dapat membagi pengujian ke beberapa kasus pengujian. Dan di
dapat bahwasanya white box testing menggungakan petunjuk untuk menghasilkan
program yang di harapkan dan efisien.
Metode pengujian pada white
box testing ini sering di lakukan untuk: 1.
Memberikan dan membuat suatu jaminan bahwa
seluruh jalur-jalur yang independen hanya menggunakan modul minimal satu kali. 2.
Keputusan yang sifatnya logis dapat di
gunakan di semua kondisi true (benar) atau false (salah). 3.
Mengeksekusi seluruh perulangan yang ada ke
pada batas nilai dan operasional di setiap situasi dan kondisi. 4.
Syarat yang di lakukan dalam menjalankan
strategi white box testing 5.
Mendefinisikan tentang seluruh alur-alur
logika yang ada. 6.
Membangun dan membuat suatu kasus yang akan
di gunakan untuk tahap pengujian. 7.
Hasil pengujian yang telah di dapatkan akan
di lakukan eveluasi kembali. 8.
Pengujian yang di lakukan haruslah secara
menyeluruh.
Contoh
White Box Testing Berikut ini terdapat
beberapa contoh white box testing, terdiri atas: 1.
Contoh Testing White Box 1 Menggunakan grafik aliran
ini, kita dapat menghitung jumlah jalur independen melalui kode. Kami melakukan
ini dengan menggunakan metrik disebut nomor cyclomatic (McCabe, 1976), yang
didasarkan pada teori grafik. Cara termudah untuk menghitung jumlah siklomatik
adalah dengan menghitung jumlah conditional / predikat (diamond) dan tambahkan
1. Dalam contoh di atas, ada lima conditional. Oleh karenaitu, jumlah
cyclomatic kami adalah 6, dan kami memiliki enam jalur independen melalui kode.
Jadi kita sekarang dapat menghitungnya:
a.
1-2-3-4-5-10 (properti yang dimiliki oleh
orang lain, tidak mempunyai uang untuk sewa) b.
1-2-3-4-6-10 (properti yang dimiliki oleh
orang lain, membayar sewa) c.
1-2-3-10 (properti yang dimiliki oleh
pemain) d.
1-2-7-10 (properti yang tersedia, tidak
memiliki cukup uang) e.
1-2-7-8-10 (properti yang tersedia, punya
uang, tidak ingin membelinya) f.
1-2-7-8-9-10 (properti yang tersedia, punya
uang, dan membelinya) Kami ingin menulis kasus pengujian untuk memastikan
bahwa setiap jalur yang akan diuji setidaknya sekali. Seperti dikatakan di
atas, jumlah siklomatik adalah batas bawah pada jumlah kasus uji yang akan kita
tulis. Uji kasus yang ditentukan dengan cara ini adalah yang kami gunakan dalam
pengujian basis patch. 2.
Contoh Pengujian White Box 2 Step
1: Contoh prosedur di bawah ini menunjukkan bagaimana laporan algoritma
dipetakan ke node grafik, nomor di sebelah kiri. public double
calculate(int amount) { -1- double rushCharge = 0; -1- if (nextday.equals(“yes”) ) { -2- rushCharge = 14.50; } -3- double tax = amount * .0725; -3- if (amount >= 1000) { -4- shipcharge = amount * .06 + rushCharge; } -5- else if (amount >= 200) { -6- shipcharge = amount * .08 + rushCharge; } -7- else if (amount >= 100) { -8- shipcharge = 13.25 + rushCharge; } -9- else if (amount >= 50) { -10- shipcharge = 9.95 + rushCharge; } -11- else if (amount
>= 25) { -12- shipcharge = 7.25 + rushCharge; } else { -13- shipcharge = 5.25 + rushCharge; } -14- total = amount
+ tax + shipcharge; -14- return total; } //end calculate
Step 2: Menentukan
kompleksitas cyclomatic dari grafikaliran. V(G)
= E – N + 2 = 19
– 14 + 2 = 7 Keterangan: E :
Jumlah Busur atau Link N :
Jumlah Simpul Ini menjelaskan bahwa
batas ataspada ukuran basis set. Artinya, memberikan jumlah jalur
independen yang perlu kita cari.
Step 3:
Menentukandasarjalurindependen Path
1: 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13 – 14 Path
2: 1 – 3 – 4 – 14 Path
3: 1 – 3 – 5 – 6 – 14 Path
4: 1 – 3 – 5 – 7 – 8 – 14 Path
5: 1 – 3 – 5 – 7 – 9 – 10 – 14 Path
6: 1 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11 – 12 – 14 Path
7: 1 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13 – 14
Step
4: Menyiapkan test cases bahwa pelaksanaan kekuatan setiap jalur di set dasar. path nextday
amount expected result 1 yes 10 30.48 2 no 1500 ????.?? 3 no 300 345.75 4 no 150 174.125 5 no 75 90.3875 6 no 30 39.425 7 no 10 15.975
Penyataan
pengulangan statement di tengah-tengah blok diperlukan meskipun ada gambaran
sampai akhir, Jika itu adalah simbol terminal tambahan. |