WEB FRAMEWORK
Di dalam era digital saat ini, penggunaan
aplikasi dalam kehidupan sehari–hari sangat diperlukan. Selain
untuk
mempermudah
pekerjaan juga sebagai media untuk mengembangkan
bisnis.
Dari kebutuhan manusia untuk memenuhi kebutuhannya tersebut maka dibuatlah
sebuah aplikasi untuk mempermudah pekerjaan
manusia.
Aplikasi sendiri memiliki banyak
sekali macam dan
jenisnya, mulai dari aplikasi dekstop, aplikasi mobile atau sering
disebut dengan apps, hingga aplikasi berbasis web
dimana dalam penggunaannya
cukup dengan menggunakan
aplikasi browser. Pada saat ini penggunakan aplikasi berbasis web lebih
banyak
digunakan daripada aplikasi
dekstop karena penggunakan
aplikasi berbasis web yang lebih mudah
dan praktis tanpa perlu melakukan
instalasi aplikasi pada komputer
karena aplikasi berbasis web
hanya memperlukan web browser
untuk menjalankannya sehingga dapat digunakan
di platform komputer manapun (multiplatform).
Berbeda dengan
aplikasi dekstop
yang harus melakukan instalasi dahulu sebelum digunakan
dan khusus untuk platform tertentu,
sehingga kurang
efisien. Dalam pembuatan aplikasi berbasis web umumnya menggunakan
HTML,
CSS, dan JavaScript sebagai tampilan
antar muka dengan
perpaduan
salah
satu platform bahasa
pemrograman, seperti Python,
PHP, C#, dan VB. Dalam proses pembuatannya dapat dilakukan menggunakan
dua cara yaitu secara Native atau menggunakan
Kerangka Kerja (Framework
). Framework
adalah
kerangka kerja yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis desktop
atau
aplikasi berbasis website. Dengan menggunakan framework Anda akan
lebih mudah untuk
membuat aplikasi atau website. Framework
adalah
fitur yang juga kerap digunakan untuk membantu developer mengembangkan
aplikasi atau
website lebih
cepat serta tersusun
dan terstruktur.
Dengan begitu, developer dan programmer tidak
perlu melakukan
koding program yang
diulang-
ulang.
Fungsi Framework
Framework
memiliki fungsi utama untuk mempermudah
para
developer mengembangkan aplikasi dan
website terkait struktur
MVC (Model View Controller) yang digunakan. Jadi,
tiga
fungsi framework
adalah
sebagai berikut:
1.
Program Menjadi Lebih Terstruktur dan Tersusun Saat developer
mengerjakan
pengembangan aplikasi atau
website yang besar,
maka program
yang akan ditulis di dalamnya menjadi semakin
banyak.
Terkadang,
semakin banyaknya
program yang ditulis akan menjadikan
proses debugging
semakin lambat. Selain itu, saat Anda mencari kode program yang
error akan semakin sulit karena program yang
tidak
terstruktur. Oleh karena itu, dengan adanya framework
dapat menjadikan
program menjadi lebih
terstruktur
sehingga Anda dapat dengan mudah
menemukan
kode yang perlu
diperbaiki. Bahkan beberapa jenis framework
ada yang
menerapkan
konsep
MVC (Model View Controller) yang akan memudahkan
developer
untuk memisahkan
antara logika dan view. 2.
Praktis untuk
Developer Saat Anda mengembangkan aplikasi atau website, akan lebih praktis ketika Anda menggunakan
framework. Alasannya karena framework
sudah
menyediakan kode berupa
function dan class jadi proses pembuatan
software atau aplikasi akan menjadi lebih cepat.
Anda
cukup memanggil function
atau
class tersebut ke dalam kode program Anda. 3.
Memiliki Keamanan
yang
Lebih Unggul Selama bertahun-tahun,
keamanan
untuk
aplikasi dan website telah
menjadi perhatian utama bagi developer. Beberapa dari developer telah menggunakan
segala cara untuk
mengamankan aplikasi dan
website yang telah mereka buat. Setelah framework
hadir,
developer boleh
sedikit tenang soal keamanan
program yang telah
dibuat.
Karena setiap celah
keamanan
dari framework
sudah
diidentifikasi oleh
10-100+ developer ahli. Framework juga terus diperbarui versinya untuk
menawarkan
fitur
baru dan menangani bug
yang
meminimalisir celah
keamanan framework.
Jenis-Jenis Framework
untuk Web Development Ada banyak sekali framework yang
bisa digunakan
untuk
pengembangan website atau web development.
Dimana beda bahasa pemrograman, beda pula jenis framework yang
harus Anda gunakan. Berikut daftar lengkapnya: 1.
Framework
JavaScript ? Vue.js —
Walaupun terhitung
pemain baru,
Vue.js dengan
cepat menjadi populer.
Selain
ringan
dengan
ukuran
hanya 58KB saja,
Vue.js juga sangat sederhana dan
memiliki keamanan
yang baik. ? React.js —
Ringan
dan sangat cocok digunakan untuk mengembangkan
website besar. Memiliki segudang
fitur
canggih
seperti reusable component dan declarative yang
memudahkan Anda.
? Angular.js — Sangat direkomendasikan untuk
pemula. Terutama bagi Anda yang ingin mengembangkan
website dengan
konsep
Rich
Internet Application (RIA)
atau
Single Page
Application
(SPA). ? Ember.js — Dikenal mempunyai kecepatan
dan
performa kodenya yang
patut diacungi
jempol. Ember.js juga mempunyai banyak plugin
yang bisa meningkatkan kinerja lebih baik lagi. ? Backbone.js — Memiliki beberapa fitur menarik bagi developer.
Salah
satunya adalah RESTful JSON yang
memungkinan website Anda berkomunikasi dengan bahasa
pemrograman lainnya. ? Node.js —
Framework yang
memungkinan Anda menjalankan
JavaScript dari server.
Node.js memiliki pustaka server sendiri sehingga Anda tak perlu
menggunakan program web server
dari luar. 2.
Framework
CSS ? Bootstrap
— Merupakan
framework CSS terpopuler.
Menawarkan
segudang fungsi dengan
elemen desain
yang
responsif.
Plus, Bootstrap lah
yang
pertama kali mempunyai filosofi
“Mobile-First.” ? Foundation — Menggunakan sistem
open-source berbasis SASS, Foundation menawarkan elemen
yang fleksibel, modern,
dan kaya akan
kustomisasi.
Foundation juga menyediakan template siap
pakai untuk
Anda. ? Bulma — Penggunaannya mudah, open-source,
responsif,
dan bisa bekerja optimal di
berbagai perangkat.
Jadi,
tak heran
walaupun
Bulma pendatang baru, tapi sudah
cukup populer. ? Semantic UI — Fokus kepada penggunaan human-friendly HTML, sehingga memudahkan
Anda.
Selain
itu,
menyediakan
3000+ variabel tema dengan 50.000+ komponen UI. ? UIKit — Cocok
bagi
Anda yang ingin desain serba minimalis,
tapi
tetap membuatnya
berkelas dan elegan. ? Materialize CSS — Dirancang oleh Google,
Materialize CSS bisa menghasilkan elemen dan
fitur berkualitas dengan
desain
unik anti-mainstream.
Plus, responsif dan mempunyai kompatibilitas yang baik. ? Miligram — Mempunyai ukuran hanya 2KB
saja, Miligram menawarkan desain
website yang
mudah,
cepat, dan bersih. ? PureCSS —
Menawarkan
rangkaian modul CSS yang cocok digunakan untuk
segala jenis
project Anda. ? Skeleton — Walaupun hanya memiliki 400 baris jenis kode,
tapi Skeleton bisa menghasilkan desain
yang
kompleks dan responsif. ? Tailwind —
Mempunyai CSS libraries yang mudah
di kostumisasi membuat Anda bisa menghasilkan UI
yang cepat dan
praktis. 3.
Framework
PHP
? Laravel —
Framework
PHP
terpopuler di dunia.
Laravel mempunyai sintaks yang elegan,
rapi,
dan ringkas. ? CodeIgniter — Sangat cocok
bagi
Anda yang baru belajar
PHP
framework. Sebab, CodeIgniter mudah
dipahami dan mempunyai dokumentasi lengkap. ? Symfony — Menawarkan fitur
bundle dan
komponen. Sehingga Anda bisa mengambil
sebagian
fungsi PHP, atau keseluruhan
secara langsung. ? Yii — Mempunyai konfigurasi cukup mudah dengan
performa dan
tingkat keamanan
yang
baik. ? Zend — Cocok digunakan bagi Anda yang sudah mengerti dasar-dasar
PHP. Sebab, Zend
digunakan untuk pengembangan website enterprise yang
kompleks. ? CakePHP — Menawarkan
kumpulan library
yang berisi banyak komponen.
Bahkan bisa dibilang komplit. ? Phalcon — Mempunyai performa yang
lebih konsisten dibanding framework
CSS
lain. ? FuelPHP —
Framework
PHP
yang cukup ringan dan mendukung
template parsing, powerful ORN,
dan fitur-fitur lainnya yang
memudahkan Anda. ? Fat Free —
Merupakan
satu-satunya framework
yang mengusung tema mikro. Memiliki
berbagai fitur
seperti kompresi CSS,
pemrosesan
gambar, validasi data, dan masih
banyak
lainnya.
? Aura — Mempunyai seperangkat libraries yang
bisa Anda integrasikan dengan project apapun. Selain itu,
setiap librariesnya juga tidak memilikid depencies sehingga sangat fleksibel. |