Perangkat lunak merupakan bagian penting yang tidak bisa dilepaskan dari majunya teknologi. Secanggih apapun sebuah mesin hanyalah sekumpulan perangkat keras yang tak mampu melakukan hal mutakhir tanpa ada perangkat lunak didalamya. Oleh karena itu penjaminan mutu tidak hanya berlaku untuk perangkat keras, namun juga perangkat lunaknya!. Sebagai contoh sebuah ponsel dengan hardware yang sama dengan system operasi yang berbeda akan mengalami perbedaan kinerja dan kemampuannya. Sebuah perangkat lunak yang haruslah memiliki teknik analisa kebutuhan dan teknik permodelan yang baik, supaya terwujud suatu perangkat lunak yang baik.
Oleh karena itu, maka perlu adanya suatu teknik untuk menjamin mutu/kualitas pembangunan suatu Perangkat Lunak (Software). Terdapat banyak permodelan mengenai pembangunan suatu Perangkat lunak seperti SDLC dan Agile Model. Yang dimana dari setiap model ini memiliki macam macam model lainnya


Jaminan kualitas perangkat lunak (Software Quality Assurance/SQA) adalah aktivitas pelindung

yang diaplikasikan pada seluruh proses perangkat lunak, yang meliputi:

• Pendekatan manajemen kualitas.

• Teknologi rekayasa perangkat lunak yang efektif (metode dan piranti).

• Kajian teknik formal yang diaplikasikan pada keseluruhan proses perangkat lunak.

• Strategi pengujian multitiered (deret bertingkat).

• Kontrol dokumentasi perangkat lunak dan perubahan yang dibuat untuknya.


Terdapat dua jenis kualitas yang ada, yaitu kualitas desain dan kualitas konformansi. Kualitas desain mengacu pada karakteristik yang ditentukan oleh desainer terhadap suatu item tertentu. Nilai material, toleransi, dan spesifikasi kinerja, semua memberikan kontribusi terhadap kualitas desain. Karena material dengan nilai yang lebih tinggi digunakan dan toleransi yang lebih ketat serta tingkat kinerja yang lebih baik ditentukan, maka kualitas desain dari suatu produk bertambah, bila produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Kualitas Konformansi adalah tingkat dimana spesifikasi desain terus diikuti selama pembuatan. Semakin tinggi tingkat konformansi, semakin tinggi tingkat kualitas konformansi.

Jaminan Kualitas terdiri atas fungsi auditing dan pelaporan manajemen. Tujuan jaminan kualitas untuk memberikan data yang diperiukan oleh manajemen untuk menginformasikan masalah kualitas produk, sehingga dapat memberikan kepastian dan konfidensi bahwa kualitas produk dapat memenuhi sasaran.

Kualitas perangkat lunak didefinisikan sebagai:

Konformansi terhadap kebutuhan fungsional dan kinefja yang dinyatakan secara eksplisit, standar perkembangan yang didokumentasikan secara eksplisit, dan karakteristik implicit yang diharapkan bagi semua perangkat lunak yang dikembangkan secara profesional.

Definisi tersebut berfungsi untuk menekankan tiga hal penting, yaitu:

1. Kebutuhan perangkat lunak merupakan fondasi yang melaluinya kualitas diukur. Kurangnyapenyesuaian terhadap kebutuhan juga menunjukkan rendahnya kualitas.

2. Standar yang telah ditentukan menetapkan serangkaian criteria pengembangan yang menuntun cara perangkat lunak direkayasa. Jika kriteria tersebut tidak diikuti, hampir pasti menimbulkan kualitas yang kurang baik.

3. Ada serangkaian kebutuhan implisit yang sering tidak dicantumkan (misalnya kebutuhan akan kemampuan pemeliharaan yang baik). Bila perangkat lunak dapat berhasil menyesuaikan dengan kebutuhan eksplisitnya, tetapi gagal memenuhi kebutuhan implisitnya, maka kualitas perangkat lunak tersebut perlu diragukan.

Jaminan kualitas perangkat lunak terdiri dari berbagai tugas yang berhubungan dengan dua konstituen yang berbeda, perekayasa perangkat lunak yang mengerjakan kerja teknis dan kelompok SQA yang bertanggung jawab terhadap perencanaan jaminan kualitas, kesalahan, penyimpanan rekaman, analisis, dan pelaporan.

Tugas kelompok SQA adalah membantu tim rekayasa perangkat lunak dalam pencapaian produk akhir yang berkualitas tinggi. The Software Engineering Institute merekomendasikan serangkaian aktivitas SQA yang menekankan rencana jaminan kualitas, kesalahan, penyimpanan rekaman, analisis, dan pelaporan.


Berikut ini aktivitas yang dilakukan oleh kelompok SQA yang independen:

Menyiapkan rencana SQA untuk suatu proyek. Rencana itu dikembangkan selama perencanaan proyek dan dikaji oleh semua kelompok yang tertarik. Aktivitas jaminan kualitas yang dilakukan oleh tim rekayasa perangkat lunak dan kelompok SQA diatur oleh rencana.

Rencana tersebut mengidentifikasi hal-hal berikut:

- Evaluasi yang dilakukan

- Audit dan kajian yang dilakukan

- Standar yang dapat diaplikasikan pada proyek

- Prosedur untuk pelaporan dan penelusuran kesalahan

- Dokumen yang dihasilkan oleh kelompok SQA

- Jumlah umpan balik yang diberikan pada tim proyek perangkat lunak

- Berpartisipasi dalam pengembangan deskripsi proses pengembangan proyek. Tim rekayasa perangkat lunak memilih sebuah proses bagi kerja yang akan dilakukan.

-Mengkaji aktivitas rekayasa perangkat lunak untuk memverifikasi pemenuhan proses perangkat lunak yang sudah ditentukan. Kelompok SQA mengidentifikasi, mendokumentasi, dan menelusuri deviasi proses dan membuktikan apakah koreksi sudah dilakukan.

- Mengaudit produk kerja perangkat lunak yang ditentukan untuk membuktikan kesesuaian dengan produk kerja yang ditentukan tersebut sebagai bagian dari proses perangkat lunak.

- Memastikan bahwa deviasi pada kerja dan produk kerja perangkat lunak didokumentasi dan ditangani sesuai prosedur pendokumentasian.

- Mencatat ketidak-sesuaian dan melaporkannya kepada manajemen senior. Item-item yang tidak sesuai ditelusuri sampai item itu diubah. Teknik Formal penjaminan kualitas perangkat lunak (Formal Technique Research) adalah aktivitas jaminan kualitas perangkat lunak yang dilakukan oleh perekayasa perang


Tujuan FTR adalah:

• Menemukan kesalahan dalam fungsi, logika, atau implementasinya dalam berbagai

representasi perangkat lunak.

• Membuktikan bahwa perangkat lunak di bawah kajian memenuhi syarat.

• Memastikan bahwa perangkat lunak disajikan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan sebelumnya.

• Mencapai perangkat lunak yang dikembangkan dengan cara seragam.

• Membuat proyek lebih dapat dikelola.

Sebagai tambahan, FTR berfungsi sebagai dasar pelatihan yang memungkinkan perekayasa yunior mengamati berbagai pendekatan yang berbeda terhadap analisis perangkat lunak, desain dan implementasi. FTR juga berfungsi untuk mengembangkan backup dan kontinuitas karena sejumlah orang mengenal baik bagian-bagian perangkat lunak yang tidak mereka ketahui sebelumnya.


Kesimpulannya :

Terdapat berbagai teknik penjaminan kualitas, salah satunya adalah FTR atau Formal Technique Research, yaitu aktifitas penjaminan kualitas perangkat lunak yang dilakukan oleh perekayasa perangkat lunak itu sendiri. Dimana FTR ini memiliki tujuan untuk mempermudah pengelolaan proyek, mencapai pengembangan dengan seragam dalam ketercapaiannya, memastikan perangkat lunak sesuai standar, memastikan semua syarat terpenuhi, menemukan bugs untuk perbaikan.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved