SISTEM OPERASI ANDROID Jika
kita tertarik untuk membuat aplikasi mobile, tentu kita perlu memahami Android.
Mulai dari manfaatnya, versi-versinya, hingga kelebihan dan kekurangannya. Android
adalah sistem operasi (OS) yang umum digunakan pada perangkat mobile seperti HP
dan tablet. Sejarah
android sendiri dimulai pada tahun 2007. Saat itu, OS ini secara resmi
dikembangkan oleh Open Handset Alliance, yaitu konsorsium (asosiasi) yang terdiri
dari 84 perusahaan. Beberapa di antaranya adalah perusahaan multi-nasional
ternama seperti Google, Intel, Sony, dan Samsung. Walau
diperkenalkan pada 2007, tapi Android baru benar-benar digunakan secara massal
seiring dengan diluncurkannya HP Android pertama di tahun 2008, yaitu HTC
Dream. Android
memiliki empat karakteristik sebagai berikut:
1.
Terbuka Android dibangun untuk benar-benar
terbuka sehingga sebuah aplikasi dapat memanggil salah satu fungsi inti ponsel
seperti membuat panggilan, mengirim pesan teks, menggunakan kamera, dan
lain-lain. Android menggunakan sebuah mesin virtual yang dirancang khusus untuk
mengoptimalkan sumber daya memori dan perangkat keras yang terdapat didalam
perangkat. Android merupakan open source, dapat secara bebas diperluas untuk
memasukkan teknologi baru yang lebih maju pada saat teknologi tersebut muncul.
Platform ini akan terus berkembang untuk membangun aplikasi mobile yang
inovatif. 2.
Semua aplikasi dibuat
sama Android tidak memberikan perbedaan
terhadap aplikasi utama dari telepon dan aplikasi pihak ketiga (third-party
application). Semua aplikasi dapat dibangun untuk memiliki akses yang sama
terhadap kemampuan sebuah telepon dalam menyediakan layanan dan aplikasi yang
luas terhadap para pengguna. 3.
Memecahkan hambatan
pada aplikasi Android memecah hambatan untuk membangun
aplikasi yang baru dan inovatif. Misalnya, pengembang dapat menggabungkan
informasi yang diperoleh dari web dengan data pada ponsel seseorang seperti
kontak pengguna, kalender, atau lokasi geografis. Kodenya di bawah Lisensi
Apache. Kode dengan sumber terbuka dan lisensi perizinan pada Android
memungkinkan perangkat lunak untuk dimodifikasi secara bebas dan
didistribusikan oleh para pembuat perangkat, operator nirkabel, dan pengembang
aplikasi. Selain itu, Android memiliki sejumlah besar komunitas pengembang
aplikasi (apps) yang memperluas fungsionalitas perangkat, umumnya ditulis dalam
versi kustomisasi bahasa pemrograman Java. Pada bulan Oktober 2013, ada lebih
dari satu juta aplikasi yang tersedia untuk Android, dan sekitar 50 miliar
aplikasi telah diunduh dari Google Play, toko aplikasi utama Android. Sebuah
survei pada bulan April-Mei 2013 menemukan bahwa Android adalah platform paling
populer bagi para pengembang, digunakan oleh 71% pengembang aplikasi bergerak.
Di Google I/O 2014, Google melaporkan terdapat lebih dari satu miliar pengguna
aktif bulanan Android, meningkat dari 583 juta pada bulan Juni 2013. Faktor-faktor di atas telah
memberikan kontribusi terhadap perkembangan Android, menjadikannya sebagai
sistem operasi telepon pintar yang paling banyak digunakan di dunia,
mengalahkan Symbian pada tahun 2010. Android juga menjadi pilihan bagi
perusahaan teknologi yang menginginkan sistem operasi berbiaya rendah, bisa
dikustomisasi, dan ringan untuk perangkat berteknologi tinggi tanpa harus
mengembangkannya dari awal. Sifat Android yang terbuka juga telah mendorong
munculnya sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi untuk menggunakan kode
sumber terbuka sebagai dasar proyek pembuatan aplikasi, dengan menambahkan
fitur-fitur baru bagi pengguna tingkat lanjut atau mengoperasikan Android pada
perangkat yang secara resmi dirilis dengan menggunakan sistem operasi lain. Pada November 2013, Android menguasai
pangsa pasar telepon pintar global, yang dipimpin oleh produk-produk Samsung,
dengan persentase 64% pada bulan Maret 2013. Pada Juli 2013, terdapat 11.868
perangkat Android berbeda dengan beragam versi. Keberhasilan sistem operasi ini
juga menjadikannya sebagai target ligitasi paten "perang telepon
pintar" antar perusahaan-perusahaan teknologi. Hingga bulan Mei 2013, total 900
juta perangkat Android telah diaktifkan di seluruh dunia, dan 48 miliar
aplikasi telah dipasang dari Google Play.
Arsitektur Android Android
dibangun dengan menggunakan asas object oriented, dimana elemen-elemen penyusun
sistem operasinya berupa objek yang dapat kita gunakan kembali/reusable. Agar
bisa membuat aplikasi dengan baik, tentunya kita harus mengetahui arsitektur OS
Android beserta elemen elemennya. Secara
garis besar arsitektur android terdiri dari empat layer komponen, yaitu: 1. Linux Kernel Di lapisan terbawah Arsitektur
Android terdapat Linux Kernel. Lapisan ini tidak benar benar berinteraksi dengan
pengguna maupun developer, tapi lapisan ini merupakan jantung dari seluruh
sistem di Android karena lapisan inilah yang memberikan fungsi-fungsi berikut
pada sistem Android: a. Abstraksi Hardware b. Program Manajemen Memory c. Pengaturan Sekuritas d. Manajemen Energi Software ( Baterai ) e. Driver (Driver adalah program yang mengontrol
hardware) f. Network Stack Dengan berkembangnya Android maka
Kernel Linux yang digunakan juga ikut berkembang. 2. Library Library membawa sekumpulan instruksi
untuk mengarahkan perangkat Android kita dalam menangani berbagai tipe data.
Contohnya, perekam dari berbagai macam format Video dan Audio ditangani oleh
Media Framework Library. Berikut adalah beberapa kegunaan Library: a. Surface Manager: Mengolah tampilan Windows Pada Layar b. SGL: Grafik 2 Dimensi c. Open GL|ES: Grafik 3 Dimensi maupun 2 Dimensi d. Media Framework: Menunjang perekaman dari berbagai
macam e. format audio, video, dan gambar f. Free Type: Penerjemah Font g. WebKit: Mesin Browser h. libc (Sistem C libraries) i. SQLite: Database j. Open SSL: Sekuritas Jaringan
3. Android Libraries Kategori ini menyangkut Library
berbasis Java yang berfungsi khusus untuk pengembangan Android. Contoh dari
Library yang termasuk dalam kategori ini adalah Library yang memfasilitasi
pembangunan User Interface, Penggambaran Grafik dan akses
Database, juga library yang terdapat pada Application Framework.Rangkuman dari
beberapa Library Android yang tersedia untuk Android Developer adalah sebagai
berikut : a. android.app ? Memberikan akses ke model aplikasi dan
fondasi dari semua aplikasi Android. b. android.content ? Memfasilitasi akses konten,
mempublikasikan dan mengirim pesan antar aplikasi dan komponen aplikasi. c. android.database ? Digunakan untuk mengakses data yang
dipublikasikan oleh content providers, juga termasuk kelas manajemen basis data
SQLite. d. android.opengl ? antarmuka Java ke Api penerjemah
OpenGL ES 3D Graphic e. android.os ? Menyediakan akses aplikasi ke OS sistem
service standar seperti perpesanan, sistem service, dan IPC ( Inter Process
Communication). f. android.text ? Digunakan untuk menyajikan dan memanipulasi
teks yang ditampilkan pada perangkat. g. android.view ? Dasar dari pembangunan user interface
aplikasi. h. android.widget ? Koleksi dari beberapa user interface
yang telah dibuat dan dapat langsung digunakan seperti tombol, label, tabel,
view, layout manager, tombol pilihan,
dll. i. android.webkit ? Sekumpulan kelas untuk memungkinkan
kemampuan web browsing yang akan dibangun ke dalam aplikasi.
4. Pengembangan aplikasi yang cepat dan mudah Android menyediakan akses yang sangat
luas kepada pengguna untuk menggunakan library yang diperlukan dan tools yang
dapat digunakan untuk membangun aplikasi yang semakin baik. Android memiliki
sekumpulan toolsyang dapat digunakan sehingga membantu para pengembang dalam meningkatkan
produktivitas pada saat membangun aplikasi yang dibuatGoogle Inc. sepenuhnya
membangun Android dan menjadikannya bersifat terbuka (open source) sehingga
para pengembang dapat menggunakan Android tanpa mengeluarkan biaya untuk
lisensi dari Google dan dapat membangun Android tanpa adanya batasan-batasan.
Android Software Development Kit (SDK) menyediakan alat dan Application
Programming Interface (API) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi
pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java.
Pemakaian sistem operasi Android
pada smartphone pada saat ini banyak digunakan oleh perusahaan penghasil
telepon seluler. Karena keunggulannya sebagai software yang memakai basis kode
komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga banyak
sekali aplikasi-aplikasi yang bisa diunduh oleh penggguna smartphone tanpa
membayar biaya aplikasi tersebut. Diyakini smartphone yang menggunakan sistem
operasi Android akan lebih murah harganya dibanding smartphone yang menggunakan
sistem operasi yang berbayar. |