Mengenal Social Media Manager

Secara sederhana, social media manager adalah orang yang bertanggung jawab mengembangkan audiens di berbagai platform media sosial.

Kegiatannya berkisar mengelola posting, membuat berbagai jenis konten (Teks, video, atau grafis), menganalisis tren serta matriks iklan sosial media, dan lainnya.

Tentu saja sosial media yang dimaksud sangatlah luas. Mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, Tik Tok, dan banyak lagi.

Meski dalam praktiknya, social media manager bekerja sesuai pesanan perusahaan. 

Bisa jadi hanya menggarap satu platform, namun bisa juga diminta sekaligus mengelola banyak platform.

Mengapa usaha online ini layak kamu pertimbangkan?

Saya sedikit mengutip data yang dicatat oleh Hub Spotbahwa pekerjaan social media manager sebagai bagian dari bidang periklanan dan pemasaran akan tumbuh 10% sebelum 2026.

Belum lagi jika kamu mengamati pertumbuhan bisnis yang merambah dunia digital terus bertumbuh.

Pertengahan 2020, Frost & Sullivan menyebut bahwa setiap tahunnya pelaku bisnis online bertambah 17%. 

Bertumbuhnya bisnis online pasti berimbas terhadap kebutuhan konten promosinya, termasuk di media sosial. 

Jadi, peluang untuk menggarap bisnis ini jelas terbuka sangat lebar. Benar kan?

Memilih Jenis Pekerjaan Social Media Manager

Kamu semakin tertarik dengan bisnis ini?

Sebelum melangkah lebih jauh, sebaiknya kamu paham, bahwa cakupan pekerjaan social media manager ini sangat luas. 

Mungkin saja kamu langsung menggarap semua jenis konten dengan menjadi agency yang menghubungkan ahli sosmed dalam berbagai lini kerja.

Namun saran saya, sebaiknya kamu fokus dulu pada satu atau dua jenis dulu. Seiring proses, kamu bisa melangkah lebih luas.

Ada beberapa jenis pekerjaan social media manager yang bisa kamu jadikan titik tolak:

1. Copywriter atau content writer

Tugasnya adalah menulis konten, copy, atau promosi untuk mengisi berbagai kampanye perusahaan. 

Untuk mampu mengelola ini, kamu wajib punya keterampilan membuat tulisan-tulisan yang punya daya persuasif. Baik secara tersirat maupun tersurat.

Faktanya, masing masing sosial media punya teknik tersendiri. Beda cara pola di Instagram, Facebook, dan Twitter. Selain konversi, jasa ini juga bertujuan meningkatkan follower, engagement, dan sebagainya.

2. Desainer Konten atau Feed

Konten visual punya daya tarik besar untuk mendorong penjualan. Banyak pemilik brand yang membutuhkan konten konten dengan desain menarik.

Kamu bisa juga membuka jasa membuat konten sosial media. Dengan menawarkan paket pengelolaan status atau feed harian atau bahkan bulanan.

3. Ads Specialist

Untuk optimasi lebih cepat dan tertarget, banyak pemilik brand membutuhkan bantuan ahli iklan  (advertiser).

Di sosial media, ada beberapa tools keren yang biasa digunakan. Antara lain:

  • Facebook ads
  • Instagram ads
  • TikTok ads

Menangkap peluang ini, ada beberapa pebisnis yang sudah mulai menggarapnya.

Mereka membantu pemilik brand untuk menjangkau target market dengan mengelola berbagai kampanye iklan.

4. Video Creator

Youtube belakangan ini menjadi salah satu sosial media paling menjanjikan untuk menghasilkan uang. Banyak orang tergiur dengan cuan yang ditunjukkan para Youtuber sukses.

Namun, membuat video yang bagus itu tak mudah. Skill videografi, voice over, hingga pemilihan judul yang SEO friendly, jadi persoalan tersendiri.

Kebanyakan, orang orang hanya mampu memikirkan ide cemerlang tanpa mampu mengeksekusi idenya dalam konten konten menarik yang di upload di Youtube.

Dari keempat jenis social media manager ini, adakah yang memikat kamu? Sebaiknya tentukan pilihan dari sekarang sebelum berlanjut pada tahap selanjutnya.

Mendalami jenis pekerjaan dan membangun portofolio

Saran saya, kamu bisa memulai karir sebagai social media manager dengan memilih jenis pekerjaan yang sebelumnya sudah kamu miliki keterampilannya. 

Ya, meskipun baru level basic.

Selanjutnya, kamu perlu melakukan 3 hal ini:

  • Belajar
  • Menguji hasil belajar
  • Menyusun portofolio

Mari kita bedah satu persatu caranya.

1. Belajar serius

Untuk belajar, kamu bisa melakukannya dengan mudah. Banyak kok kursus dan seminar gratisan yang bisa kamu jadikan tempat menimba ilmu.

Di berbagai blog juga ilmu semacam ini bertebaran.

Jika punya modal, saya sarankan kamu ikutan yang berbayar. Biasanya, dengan membayar sejumlah uang, motivasi belajar jadi lebih besar.

2. Menguji hasil belajar

Social media manager adalah keterampilan. kamu butuh mengasah hasil belajar kamu sebelum menjual jasa. 

Jadi, cobalah praktekkan apa yang sudah kamu dapat.

Misalnya, jika kamu sudah kursus mengelola Instagram, cobalah membangun akun Instagram sendiri dulu. Keluarkan seluruh ilmunya untuk membuktikan bahwa semuanya memang works.

Bangun beberapa akun hingga memiliki follower banyak, engagement ramai, dan punya citra positif.

Hal sama berlaku untuk jenis yang lainnya.

3. Menyusun portofolio

Terakhir, kamu juga butuh portofolio. Hasil belajar kamu bisa jadi salah satu bahan portofolio.

Biasanya, ketika mulai mempromosikan jasa, audiens akan meminta bukti.

Ada contoh akun yang sudah dikelola, Min?”

Jika kamu tak mampu menjawabnya, mereka pasti sulit untuk percaya.

Membuat merek dan mulai promosi dengan meyakinkan

Setelah semuanya siap, kamu bisa mulai menjual jasa kamu.

Mula mula, kamu perlu membuat akun bisnis. 

Mengingat social media management adalah bisnis kamu, maka membuat akun bisnis di sosial media wajib hukumnya.

Ketika promosi, saya sarankan kamu memastikan hal hal berikut:

1. Konten promosi menunjukan bukti konkrit

Misalnya jika buka jasa desain konten feed, maka konten kamu harus keren desainnya.

Jika jual jasa engagement, like, atau followers, sebaiknya akunnya juga menunjukan hal yang mendukung.

Begitu juga juga pekerjaan copywriting, konten iklan harus bagus copywriting nya.

Ketika yang terjadi sebaliknya, audiens pasti bakalan sulit buat percaya.

2. Punya situs sendiri

Selain akun sosial media, bisnis kamu juga sebaiknya punya website sendiri. 

Kebiasaan audiens ketika tertarik dengan jasa tertentu, biasanya mengecek dulu situsnya. Keberadaan situs akan membuat website terlihat lebih profesional.

Bukan hanya ada, situs juga mesti punya desain yang oke. Jika desainnya jelek, ini malah jadi pengaruh buruk.

Jika butuh bantuan pihak ketiga, kamu mungkin bisa mempertimbangkan untuk menyerahkan urusan ini kepada tim saya di sini.

3. Terus membangun portofolio dan testimoni

Dalam prosesnya, kamu tak boleh membiarkan klien sekedar memakai jasa kamu.

Mintalah testimoninya sekaligus izin untuk membagikan hasil kerja kamu sebagai portofolio.





 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved