Mengenal Lebih Jauh Data
Analyst
Dunia
digital membuat hampir semua orang berkutat dengan data dalam kehidupan
sehari-hari. Nah, misalnya ketika kamu melihat media sosial, ada iklan yang
ditampilkan. Tahukah kamu? Itu adalah hasil pengolahan data aktivitasmu di
sana. Di balik proses itu, ada peran data analyst. Sebenarnya,
siapa data analyst itu? Apakah kamu sudah pernah mendengar jenis profesi yang
satu ini? Profesi ini semakin sering terdengar semenjak digitalisasi marak
dilakukan. Adapun dalam dunia digital, peran data sangat penting untuk
mendapatkan informasi ketika membangun lebih banyak aplikasi dengan fitur yang
sesuai kebutuhan pengguna.
Pengertian Data Analyst Perlu
kamu ketahui bahwa data analyst (atau analis data) adalah orang yang bekerja
dengan data. Data analyst ahli dalam bidang analisis data, salah satu pekerjaan
dalam bidang data science. Data science adalah sebuah cara untuk meneliti dan
mengolah data mentah untuk menarik sebuah kesimpulan. Lebih
tepatnya lagi, data analysis berkaitan dengan data analytics yang merupakan
salah satu cabang dari data science. Analisis data sendiri memiliki sebuah
siklus atau fase yang berjumlah enam tahapan, yakni menemukan data, menyiapkan
data, merancang model, membangun model, mengkomunikasikan data, dan pembuatan
keputusan berdasarkan data. Setelah
memahami hal tersebut, mari kita simak pengertian data analyst menurut beberapa
ahli. Friedrichsen
dkk. (2022) berpendapat bahwa data analyst adalah seorang profesional pada
bidang data yang memiliki kemampuan untuk menganalisis dan membuat visualisasi
data-data internal dengan tujuan membantu sebuah perusahaan dalam membuat
keputusan. Menurut
Chojecki (2020), data analyst adalah profesi yang mengolah data dalam jumlah
cukup besar untuk mempermudah perusahaan untuk memutuskan sesuatu. Murray
(2013) menyatakan bahwa data analyst adalah seseorang dengan tanggung jawab
untuk mengumpulkan data dan mengubahnya menjadi sebuah informasi yang bisa
orang lain gunakan. Jika
kita simpulkan, data analyst adalah sebuah profesi dengan kemampuan
menganalisis atau mengolah data untuk kemudian diinformasikan agar bisa
digunakan dalam sebuah pengambilan keputusan.
Peran Data Analyst Sudah
disebutkan di atas bahwa pekerjaan yang analis data lakukan berkaitan erat
dengan bidang data science. Dalam bidang tersebut, kamu mungkin pernah
mendengar atau membaca tentang beberapa profesi lainnya, seperti data scientist
dan data engineer. Apa bedanya, ya? Data
analyst berperan dalam menganalisis data-data internal perusahaan dan dapat
berpengaruh besar dalam pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, analis data juga
turut berperan saat proses komunikasi data kepada orang-orang dalam perusahaan
dan juga stakeholder (pemangku kebijakan). Pengumpulan
data yang dilakukan oleh data analyst bisa pula untuk menjawab sebuah masalah
dan menjadi pertimbangan untuk menentukan tindak lanjut dalam mencari
solusinya. Jadi, data-data yang dikumpulkan dan diolah oleh analis data
seringnya merupakan data-data yang masih mentah (raw data) dalam jumlah cukup
besar. Pekerjaan
data analyst mungkin mirip dengan data scientist. Lalu, apakah perbedaan dari
kedua bidang tersebut? Data analyst terbatas pada ide dan konsep pengambilan
keputusan berdasarkan data. Sebagaimana disebutkan oleh Nandi & Sharma
(2000), mereka tidak ikut masuk dalam ranah mengolah data menjadi algoritma
seperti pekerjaan data scientist. Nah, data scientist dapat merancang algoritma dari
data yang tersedia sehingga bisa memberikan prediksi-prediksi dengan lebih
akurat. Hal lain yang menjadi pembeda, menurut Hyman (2022), data scientist
biasanya dapat menemukan masalah pada data serta memperbaikinya (disebut juga
dengan data wrangling). Jika
ingin membandingkan data analyst dengan data engineer, lebih berbeda lagi. Data
analyst fokus pada cara menganalisis dan memvisualkan data, sedangkan data
engineer memiliki peran pada pengelolaan data. Oleh sebab itu, pekerjaan data
engineer banyak berkutat soal database dan cara penyimpanan data. Selain
itu, data engineer juga memastikan kualitas data, membangun infrastruktur untuk
menyimpan data, menjaga data supaya tetap aman. Data engineer juga bisa membuat
rencana-rencana bisnis yang berkaitan dengan itu semua. Hal tersebut pula yang
membedakan data engineer dengan data analyst.
Prospek Kerja Data Analyst Peluang
kerja analis data sangatlah besar. Sebab profesi yang satu ini banyak berkutat
dengan data dan semua perusahaan pasti memilikinya. Jadi, ia termasuk profesi
yang bisa fleksibel masuk dalam berbagai sektor. Mulai dari kesehatan,
pariwisata, ekonomi, teknologi, manufaktur, dan berbagai bidang lainnya. Kamu
tentu sudah membaca peran dan tanggung jawab data analyst sebelum sampai di
sini. Besarnya pengaruh pekerjaan analis data terhadap keputusan (bisnis)
perusahaan membuat orang yang menempati posisinya tidak boleh sembarangan.
Untuk itu pula, tersedia gaji cukup besar untuk analis data. Dikutip
dari Glassdoor.com, rata-rata gaji analis data di Indonesia adalah Rp8.000.000
setiap bulannya, sedangkan di Amerika bisa mencapai $66.880 per tahunnya.
Jumlah tersebut cukup besar, bukan, ketika dibandingkan dengan angka-angka gaji
pada profesi lainnya? Semoga
ini membuatmu semakin termotivasi jika ingin mendalami bidang data analytics.
Namun, ingatlah bahwa gaji yang cukup besar tersebut juga sebanding dengan
tanggung jawab yang dilimpahkan kepada analis data, ya!
Kemampuan yang Harus Dimiliki Data
Analyst Kamu
sudah menyimak peran dan prospek kerja dari analis data. Nah, tentu kamu
semakin excited, bukan? Lalu, apakah kemampuan yang harus dimilikinya? Dikutip
dari buku Data Science Fundamentals and Practical Approaches (2020), kamu harus
memiliki beberapa kemampuan berikut jika ingin menjadi seorang data analyst. 1.
Kemampuan Analisis Namanya saja sudah analis data, tentu
menganalisis adalah nomor satu dalam skala prioritas kemampuan yang harus
dimiliki. Kemampuan analisis yang dibutuhkan lebih khusus terkait dengan data.
Dalam meningkatkan kemampuan ini, pastinya kamu dituntut untuk memiliki
critical thinking atau berpikir kritis sehingga bisa menafsirkan data dengan
akurasi yang tinggi. Terkadang, analisis data juga dilakukan
untuk mencari solusi atas masalah bisnis yang dihadapi perusahaan. Jadi, untuk
hal itu, kamu memerlukan kemampuan problem solving. Di dalamnya, banyak cara
berpikir yang dapat diaplikasikan, salah satunya adalah computational thinking.
2.
Pemrograman Meskipun pemrograman data lebih lekat
dengan data scientist, menjadi seorang analis data juga tidak kalah pentingnya
dalam mempelajari pemrograman. Salah satunya, belajar pemrograman SQL. SQL adalah salah satu tool yang penting
kamu kuasai untuk mengelola dan mengolah data yang kamu dapatkan. Nah, proses
mengolah dan mengelola data pun jadi lebih mudah jika kamu mahir dalam bidang
pemrograman. 3.
Visualisasi Data Sebagaimana hal yang telah disebutkan,
analis data nantinya akan ikut dalam pengambilan keputusan oleh perusahaan
berdasarkan data yang telah diolah. Maka dari itu, kemampuan ini sangat
dibutuhkan agar kamu bisa lebih paham dalam menganalisis serta memudahkan orang
lain untuk mendapat gambaran mengenai data tersebut. 4.
Pengetahuan dalam Bidang Statistik Pemahaman terkait statistik tentunya
sangat diperlukan oleh seorang analis data dalam pengambilan keputusan. Ada dua
jenis pengetahuan terkait statistik yang sangat penting untuk diketahui, yaitu
statistik ringkas atau statistik deskriptif dan statistik inferensial. 5.
Komunikasi dan Presentasi
Bekerja dimanapun dan dalam bidang
apapun, termasuk menjadi analis data, kamu membutuhkan kemampuan komunikasi dan
presentasi yang baik karena keterkaitannya dalam hubungan dengan pihak luar.
Kedua hal tersebut akan membantumu ketika menyampaikan ide atau gagasan terkait
data yang telah diolah. |