Memulai Membuat Pseudocode Berikut Contohnya Meski tidak ada standar
untuk sintaks pseudocode, ada baiknya Kita memahami tips dasar dalam menulis pseudocode,
di antaranya seperti: 1.
Gunakan Teks Editor –
Sebaiknya Kita gunakan teks editor daripada aplikasi pengolah kata seperti
Microsoft Word. Mengapa? Karena teks editor akan membuat pseudocode lebih
terlihat rapi, runut, dan ringkas; 2.
Tulis Tujuan Proses –
Dengan menuliskan satu atau dua baris untuk menjelaskan tujuan kode, Kita akan
dapat dengan mudah melakukan pencarian dokumen pseudocode ini jika nantinya
dibutuhkan. Selain itu, Kita juga bisa menghemat waktu, karena Kita tidak perlu
lagi menjelaskan tujuan program kepada setiap orang yang melihat pseudocode Kita; 3.
Tulis Hanya Satu
Pernyataan per Baris – Setiap pernyataan dalam pseudocode Kita harus berisi satu tindakan saja untuk komputer.
Tujuannya, agar Kita dapat fokus pada satu pemecahan masalah; 4.
Gunakan Spasi Antar
Blok – Kita bisa menggunakan spasi di antara “blok” teks agar membantu komponen
pseudocode tetap rapi; 5.
Gunakan Huruf Besar
Untuk Perintah (Jika Diperlukan) – Kita mungkin perlu menggunakan huruf besar
untuk perintah kunci seperti pada bahasa pemrograman aslinya. Misalnya,
perintah “if” dan “then”, Kita ubah menjadi “IF” dan “THEN”.; 6.
Tulis Dengan
Terminologi Sederhana – Perlu Kita ingat, bahwa pseudocode ditujukan untuk
demonstrasi ke orang awam. Misalnya, pelanggan atau divisi non-teknis. Itu
kenapa tulislah pseudocode dengan bahasa yang mudah dimengerti; 7.
Simpan Pseudocode
Dengan Urutan yang Benar – Meskipun pseudocode sederhana, tapi Kita tetap harus
menyimpan setiap bagian pseudocode sesuai urutan eksekusinya. Supaya ketika Kita
ingin menggunakan pseudocode-nya lagi, Kita tidak keliru menentukan urutannya; 8.
Jadilah kreatif –
Pseudocode hadir untuk menjelaskan setiap proses secara lengkap. Pernyataan
pseudocode sebenarnya mendekati pada pernyataan bahasa sehari-hari. Beberapa
programmer malah menulis pseudocode tanpa menggunakan variabel, tapi
menjelaskan apa yang harus dilakukan program. Misalnya, menulis nomor rekening,
nama hari/bulan, atau jumlah transaksi; 9.
Gunakan Notasi Standar
Pemrograman – Meskipun tidak ada standar untuk pseudocode, tapi alangkah
baiknya jika Kita menggunakan standar notasi bahasa pemrograman tertentu.
Sebab, ini akan akan lebih memudahkan programmer lain untuk memahami langkah Kita.
10.
Atur Setiap
Bagian-Bagian (Sections) – Jika pseudocode Kita memiliki bagian-bagian
(Sections) yang besar, maka Kita bisa menggunakan tanda kurung atau simbol lain
untuk menyimpan semuanya. Ini digunakan agar pembaca tidak kebingungan saat
melihat dan memahami pseudocode Kita; 11.
Periksa Kembali
Keterbacaan Pseudocode – Terakhir, jika Kita telah menyelesaikan
pseudocode-nya, Kita harus mengecek apakah pseudocode yang telah Kita buat
sudah jelas dan mudah dipahami. Lalu Kita juga bisa pastikan bahwa logika dalam
pseudocode tersebut bisa dikonversi ke dalam bahasa pemrograman.
Contoh Pseudocode Setelah Kita
memahami apa itu pseudocode sampai cara menulisnya, Kita tentu sudah sedikit
banyak memiliki gambaran tentang pseudocode ini. Tapi, bagi Kita yang masih
kurang puas terkait contoh pseudocode, maka Kita bisa lihat contohnya di bawah
ini: 1. Pseudocode mencari luas lingkaran begin numeric
nRad, nArea display
"ENTER THE RADIUS OF CIRCLE : " accept nRad nArea =
nRad*nRad*22/7 display
"AREA OF CIRCLE : " nArea end 2. Pseudocode untuk menampilkan nama-nama bulan sesuai
dengan urutannya
begin numeric
nCode display
"ENTER THE MONTH CODE : " accept nCode
switch(nCode) begin case 1 :
display "JANUARY"
break; case 2 :
display "FEBRUARY"
break; case 3 :
display "MARCH"
break; case 4 :
display "APRIL"
break; case 5 :
display "MAY"
break; case 6 :
display "JUNE"
break; case 7 :
display "JULY"
break; case 8 :
display "AUGUST"
break; case 9 :
display "SEPTEMBER"
break; case 10
: display "OCTOBER"
break; case 11
: display "NOVEMBER"
break; case 12
: display "DECEMBER"
break; default
: display "OUT OF RANGE"
break; end end 3. Pseudocode untuk mencetak angka dari 1 sampai N
menggunakan do…. while LOOP begin numeric
nNum, nCtr=1 display
"ENTER THE VALUE OF N : " accept nNum do begin display
nCtr nCtr++ end
while(nCtr<=nNum) end
4. Pseudocode untuk menemukan dua angka terbesar BEGIN NUMERIC
nNum1,nNum2 DISPLAY
"ENTER THE FIRST NUMBER : " INPUT nNum1 DISPLAY
"ENTER THE SECOND NUMBER : " INPUT nNum2 IF nNum1 >
nNum2 DISPLAY
nNum1 + " is larger than "+ nNum2 ELSE DISPLAY nNum2
+ " is larger than " + nNum1 END
5. Pseudocode untuk mencari luas persegi panjang begin numeric
nLen,nBrd,nAre display
"ENTER THE LENGTH OF RECTANGLE : " accept nLen display
"ENTER THE BREADTH OF RECTANGLE : " accept nBrd
nAre=nLen*nBrd display
"AREA OF RECTANGLE : " nAre end
6. Pseudocode untuk menampilkan nama-nama hari dalam satu
minggu begin numeric
nCode display
"ENTER THE DAY CODE : " accept nCode
switch(nCode) begin case 1 :
display "MONDAY"
break; case 2 :
display "TUESDAY"
break; case 3 :
display "WEDNESDAY"
break; case 4 :
display "THURSDAY"
break; case 5 :
display "FRIDAY"
break; case 6 :
display "SATURDAY"
break; case 7 :
display "SUNDAY"
break; default
: display "OUT OF RANGE" end end
7. Pseudocode untuk menampilkan angka dari 1 sampai 5
menggunakan for loop begin numeric nCtr for(nCtr=1;
nCtr<=15; nCtr++) begin display
nCtr; end end
Dengan Pseudocode, Kini Ngoding Jadi Lebih Mudah! Sekarang Kita
sudah memahami apa yang dimaksud dengan pseudocode. Pseudocode adalah kegiatan
menulis alur kode (algoritma) tanpa terikat aturan bahasa pemrograman apapun.
Menerapkan
pseudocode akan memberi banyak manfaat. Misalnya, Kita dapat mengurangi
kesalahan ketika melakukan coding, karena hanya tinggal melihat alur yang telah
dituangkan dalam pseudocode. |