Machine Learning
Di
tengah pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence
(AI) saat ini. Belum banyak orang yang mengetahui bahwa kecerdasan buatan itu
terdiri dari beberapa cabang, salah satunya adalah machine learning atau
pembelajaran mesin. Teknologi machine learning (ML) ini merupakan salah satu
cabang dari AI yang sangat menarik perhatian, kenapa? Karena machine learning
merupakan mesin yang bisa belajar layaknya manusia. Kembali
pada kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan pada pengaplikasiannya secara garis
besar terbagi tujuh cabang, yaitu machine learning, natural language
processing, expert system, vision, speech, planning dan robotics. Percabangan
dari kecerdasan buatan tersebut dimaksudkan untuk mempersempit ruang lingkup
saat pengembangan atau belajar AI, karena pada dasarnya kecerdasan buatan
memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Penjelasan
lebih lengkap mengenai AI, kita bisa membacanya pada artikel berikut Apa Itu
Kecerdasan Buatan? Berikut Pengertian dan Contohnya. Pada
artikel ini, kita akan berfokus pada salah satu cabang dari kecerdasan buatan
yaitu machine learning (ML). ML ini
merupakan teknologi yang mampu mempelajari data yang ada dan melakukan
tugas-tugas tertentu sesuai dengan apa yang ia pelajari. Sebelum kita membahas
lebih jauh mengenai machine learning, mari kita telusuri terlebih definisinya.
Pengertian Machine Learning Teknologi
machine learning (ML) adalah mesin yang dikembangkan untuk bisa belajar dengan
sendirinya tanpa arahan dari penggunanya. Pembelajaran mesin dikembangkan
berdasarkan disiplin ilmu lainnya seperti statistika, matematika dan data
mining sehingga mesin dapat belajar dengan menganalisa data tanpa perlu di
program ulang atau diperintah. Dalam
hal ini machine learning memiliki kemampuan untuk memperoleh data yang ada
dengan perintah ia sendiri. ML juga dapat mempelajari data yang ada dan data
yang ia peroleh sehingga bisa melakukan tugas tertentu. Tugas yang dapat
dilakukan oleh ML pun sangat beragam, tergantung dari apa yang ia pelajari. Istilah
machine learning pertama kali dikemukakan oleh beberapa ilmuwan matematika
seperti Adrien Marie Legendre, Thomas Bayes dan Andrey Markov pada tahun
1920-an dengan mengemukakan dasar-dasar machine learning dan konsepnya. Sejak
saat itu ML banyak yang mengembangkan. Salah satu contoh dari penerapan ML yang
cukup terkenal adalah Deep Blue yang dibuat oleh IBM pada tahun 1996. Deep
Blue merupakan machine learning yang dikembangkan agar bisa belajar dan bermain
catur. Deep Blue juga telah diuji coba dengan bermain catur melawan juara catur
profesional dan Deep Blue berhasil memenangkan pertandingan catur tersebut. Peran
machine learning banyak membantu manusia dalam berbagai bidang. Bahkan saat ini
penerapan ML dapat dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya saat kita menggunakan fitur face unlock untuk membuka perangkat
smartphone kita, atau saat kita menjelajah di internet atau media sosial kita
akan sering disuguhkan dengan beberapa iklan. Iklan-iklan yang dimunculkan juga
merupakan hasil pengolahan ML yang akan memberikan iklan sesuai dengan pribadi kita. Sebenarnya
masih banyak contoh dari penerapan machine learning yang sering kita jumpai.
Lalu pertanyaanya, bagaimana ML dapat belajar? ML bisa belajar dan menganalisa
data berdasarkan data yang diberikan saat awal pengembangan dan data saat ML
sudah digunakan. ML akan bekerja sesuai dengan teknik atau metode yang
digunakan saat pengembangan.
Teknik Belajar Machine Learning Ada
beberapa teknik yang dimiliki oleh machine learning, namun secara luas ML
memiliki dua teknik dasar belajar, yaitu supervised dan unsupervised. ?
Supervised Learning Teknik supervised learning merupakan
teknik yang bisa kita terapkan pada pembelajaran mesin yang bisa menerima
informasi yang sudah ada pada data dengan memberikan label tertentu. Diharapkan
teknik ini bisa memberikan target terhadap output yang dilakukan dengan
membandingkan pengalaman belajar di masa lalu. Misalkan kita mempunyai sejumlah film
yang sudah kita beri label dengan kategori tertentu. Kita juga memiliki film
dengan kategori komedi meliputi film 21 Jump Street dan Jumanji. Selain itu kita
juga punya kategori lain misalkan kategori film horror seperti The Conjuring
dan It. Ketika kita membeli film baru, maka kita akan mengidentifikasi genre
dan isi dari film tersebut. Setelah film teridentifikasi barulah kita akan
menyimpan film tersebut pada kategori yang sesuai.
?
Unsupervised Learning Teknik unsupervised learning merupakan
teknik yang bisa kita terapkan pada machine learning yang digunakan pada data
yang tidak memiliki informasi yang bisa diterapkan secara langsung. Diharapkan
teknik ini dapat membantu menemukan struktur atau pola tersembunyi pada data yang
tidak memiliki label. Sedikit berbeda dengan supervised
learning, kita tidak memiliki data apapun yang akan dijadikan acuan sebelumnya.
Misalkan kita belum pernah sekalipun membeli film sama sekali, akan tetapi pada
suatu waktu, kita membeli sejumlah film dan ingin membaginya ke dalam beberapa
kategori agar mudah untuk ditemukan. Tentunya kita akan mengidentifikasi
film-film mana saja yang mirip. Dalam hal ini misalkan kita mengidentifikasi
berdasarkan dari genre film. Misalnya, kita mempunyai film the Conjuring, maka kita
akan menyimpan film The Conjuring tersebut pada kategori film horror.
Cara Kerja Machine Learning Cara
kerja machine learning sebenarnya berbeda-beda sesuai dengan teknik atau metode
pembelajaran seperti apa yang kita gunakan pada ML. Namun pada dasarnya prinsip
cara kerja pembelajaran mesin masih sama, meliputi pengumpulan data, eksplorasi
data, pemilihan model atau teknik, memberikan pelatihan terhadap model yang
dipilih dan mengevaluasi hasil dari ML. Untuk memahami cara kerja dari ML, mari
kita ulas cara kerja dari beberapa penerapannya berikut ini. AlphaGo
merupakan machine learning yang dikembangkan oleh Google. Saat awal
dikembangkan AlphaGO akan dilatih dengan memberikan 100 ribu data pertandingan
Go untuk ia pelajari. Setelah AlphaGo mempunyai bekal dan pengetahuan cara dan
strategi bermain game Go dari mempelajari 100 ribu data pertandingan Go
tersebut. AlphaGo akan belajar kembali dengan bermain Go bersama dengan dirinya
sendiri dan setiap kali ia kalah ia akan memperbaiki cara ia bermain dan proses
bermain ini akan diulang sampai jutaan kali. Perbaikan
cara bermain AlphaGo dilakukan oleh dirinya sendiri berdasarkan pengalamannya
saat ia bermain melawan dirinya sendiri atau melawan orang lain. AlphaGo juga
bisa mensimulasikan beberapa pertandingan pada satu waktu secara bersamaan.
Artinya dalam satu waktu ia bisa melakukan beberapa pertandingan Go sekaligus
untuk dipelajari. Sehingga proses belajar dan pengalamannya bermain Go juga
bisa lebih banyak dibanding manusia. Hal ini terbukti ketika AlphaGo bermain
dengan juara dunia Go pada tahun 2016 dan ia bisa menjadi pemenangnya. Dari
penerapan machine learning pada AlphaGo, kita bisa memahami bahwa machine
learning akan terus belajar selama ia digunakan. Sama halnya seperti fitur
deteksi wajah di foto yang dimiliki Facebook ia akan belajar mengenal pola
wajah kita berdasarkan tanda yang kita masukkan saat memposting sebuah foto.
Dari orang yang kita tandai pada foto tersebut ML akan menjadikan informasi
tersebut sebagai media untuk belajar.
Jadi
tidak heran apabila machine learning sering digunakan, maka tingkat akurasinya
semakin baik dibanding di awal-awal. Hal ini dikarenakan machine learning telah
banyak belajar seiring waktu dari pemakaian machine learning oleh pengguna.
Seperti pada fitur deteksi wajah milik Facebook semakin banyak orang yang
menggunakan fitur tersebut dan menandai orang-orang yang ada di foto maka
tingkat akurasi orang yang dideteksi pun semakin baik. |