KOMPUTER DNA
PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diberi
akal dan pikiran yang lebih dibanding makhluk lain, tentu memanfaatkan
kelebihannya untuk hal – hal yang menguntungkan seperti teknologi masa
kini. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat saat ini
menimbulkan dampak yang besar di masyarakat. Sistem komunikasi dan pertukaran
informasi global melaui internet bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Besarnya pengguna internet dan pesatnya perkembangan internet telah mewujudkan
timbulnya budaya internet. Dunia kedokteran juga tidak bisa menghindari
pengaruh perkembangan ini. Dalam bidang kedokteran, pesatnya perkembangan
internet sangat berperan sebagai sarana pertukaran informasi dan komunikasi
tanpa batas, forum diskusi ilmiah kedokteran dan juga lahirnya disiplin ilmu
informatika kedokteran. Berkomunikasi tanpa batas ruang dan waktu bukan
lagi suatu hal yang mustahil dengan canggihnya perkembangan internet. Pasien
kini dapat berkonsultasi dengan seorang dokter secara online di internet setiap
saat. Sebaliknya, dokter juga dapat memantau kemajuan terapi dari pasiennya.
Selain itu, para kalangan medis di seluruh penjuru dunia dapat memecahkan suatu
permasalahan medis secara bersama-sama dari tempat yang berbeda, melalui video
konferens. Melalui internet pula, penyebaran dan pertukaran informasi
kedokteran semakin meluas ke seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu, pasien
kini tidak hanya bergantung pada informasi yang diberikan oleh dokter tetapi
juga informasi tentang penyakit dan penatalaksanaanya yang tersedia secara
lengkap dan bebas di internet. Dahulu para dokter masih menggunakan sistem
“perkiraan” dan belum bisa dipertanggungjawabkan kepastiannya. Namun, setelah
adanya kemajuan teknologi para tenaga medis lebih ringan dalam menyimpan
data pasiennya karena kini telah ada teknologi komputer DNA. Di mana komputer
DNA ini mampu menyimpan data dengan akurat sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
PEMBAHASAN Komputer DNA adalah dua istilah yang biasanya dipergunakan
dalam konteks yang sangat berbeda. DNA merupakan sejenis asam lemak yang secara
alami membentuk sebuah tangga memutar yang disebut ulir rangkap (Anna
Claybourne,2005).DNA sangat populer di dunia biologi dan genetika sedangkan
komputer justru populer dalam dunia informatika dan teknologi modern. Berawal dari seorang ilmuwan komputer yang
bekerja di University of Southern California, bernama Leonard M. Adleman.
Suatu malam Adleman sedang asyik membaca buku biologi, Molecular Biology of the
Gene, yang ditulis oleh James Watson, ahli biologi yang pernah memenangkan
Nobel pada tahun 1962 atas penemuan struktur DNA Double-Helix pada tahun 1953.
Ia sangat terpesona dengan isi buku tersebut, sampai-sampai ia tidak bisa tidur
malam itu. Ia menyadari sesuatu yang sangat menarik yaitu sel hidup manusia
mengolah dan menyimpan informasi dengan cara yang sangat mirip dengan program
komputer. Malam
itu juga Adleman langsung membuat sketsa penting tentang DNA Computer
(Komputer DNA). Komputer yang kita kenal sehari-hari menggunakan data biner
(binary data) untuk menyimpan dan mengolah informasi/perhitungan. Data biner
ini merupakan sistem angka berbasis dua, yaitu 0 dan 1. DNA, singkatan
dari Deoxyribosenucleic Acid, menyimpan dan mengolah informasi genetika
manusia dalam molekul-molekul yang diberi kode huruf A, C, T, dan G. A
merupakan inisial untuk Adenine, C untuk Cytosine, T untuk
Thymine, dan G untuk Guanine. Adenine hanya bisa berpasangan dengan Thymine,
Guanine hanya bisa berpasangan dengan Cytosine. Ini berarti bahwa jika
ada satu rantai DNA yang memiliki kode AACTAGGTC maka pasangannya pasti
TTGATCCAG. Kedua rantai itu akan berpasangan dan
membentuk struktur berpilin yang kita kenal sebagai Double-Helix. Enzim
dalam sel hidup membaca data-data genetik yang tersimpan dalam DNA (dalam
bentuk kode A, C, T, G tadi) menggunakan cara yang sangat mirip dengan cara
komputer membaca data biner. Analogi antara keduanya inilah yang dimanfaatkan
dalam komputer DNA. Pada tahun 1994 untuk pertama kalinya Adleman
mempublikasikan perhitungan dasar komputer DNA dalam jurnal ilmiah
Science. Sejak itu ilmuwan-ilmuwan seluruh dunia berbondong-bondong melakukan
penelitian untuk mengembangkan komputer canggih yang sistemnya meniru dari sel
makhluk hidup ini. NASA, Pentagon, dan banyak lagi lembaga dan agen federal
berlomba-lomba mengucurkan dana untuk penelitian yang bisa menghasilkan DNA
sintetik yang kemudian digunakan untuk penelitian yang berusaha mengembangkan
sistem komputer masa depan ini. Adleman berhasil membuktikan pemikirannya bahwa DNA
bisa ‘berhitung’. Ia menggunakan masalah perhitungan matematika yang dikenal
sebagai Travelling Salesman Problem (TSP), yaitu masalah klasik yang mencoba
mencari rute terpendek yang bisa dilalui seorang salesman yang ingin mengunjungi
beberapa kota tanpa harus mendatangi kota yang sama lebih dari satu kali. Jika
jumlah kota yang harus didatangi hanya sedikit, misalnya hanya ada 5 kota, maka
permasalahan ini dapat dipecahkan dengan sangat mudah. Kita bahkan tidak
memerlukan komputer untuk menghitungnya. Tetapi masalahnya jadi rumit
jika ada lebih dari 20 kota yang harus didatangi. Ada begitu banyakkemungkinan
yang harus dicoba dan diuji untuk menemukan jawabannya. Komputer DNA yang dibuat oleh Adleman berhasil
memecahkan perhitungan ini dengan menggunakan 7 kota sebagai percobaan awal.
Masing-masing kota dan semua kemungkinan rute dilambangkan oleh satu
rantai DNA yang masing-masing memiliki kode yang spesifik. Semua rantai DNA ini
kemudian direaksikan dan membentuk rantai double-helix secara alamiah.
Rantai-rantai yang sudah berpasangan ini melambangkan semua kemungkinan rute.
Untuk mencari rute yang benar, Adleman menambahkan enzim yang secara alamiah
menghancurkan molekul yang melambangkan rute yang salah. Satu-satunya rantai
yang tersisa adalah rantai yang melambangkan jawaban yang dicari, yaitu rute
terpendek yang menghubungkan ketujuh kota tersebut tanpa harus melewati
masing-masing kota lebih dari satu kali. Komputer DNA ciptaan Adleman berhasil
menyelesaikan perhitungan TSP untuk 7 kota ini dalam waktu beberapa hari.
Padahal komputer biasa yang kita gunakan sehari-hari bisa menyelesaikannya
hanya dalam hitungan menit.
Ada
satu rahasia yang merupakan keunggulan utama komputer DNA. Enzim-enzim yang terlibat bekerja secara paralel.
Komputer klasik membaca dan mengolah data secara linier (berurutan). Melibatkan
data dalam jumlah besar, komputer klasik akan sangat kerepotan mengolah
data-data yang luar biasa banyaknya. Proses perhitungan membutuhkan waktu
sangat lama karena dilakukan satu per satu. Di sinilah keunggulan komputer DNA!
Untuk jumlah data yang sangat banyak, komputer DNA dapat melakukan perhitungan
jauh lebih cepat karena semua prosesnya dilakukan secara paralel
(bersamaan). Ukuran molekul DNA yang sangat kecil juga merupakan keunggulan
komputer masa depan ini. 1 gram DNA yang sudah dikeringkan memiliki kapasitas
menyimpan informasi dalam jumlah yang sama dengan 1 trilyun CD (Compact Disc).
Padahal 1 gram DNA kering itu ukurannya hanya sebesar butiran gula pasir!
Dengan semakin majunya perkembangan teknologi, jumlah data dan informasi pun
semakin bertambah. Lama-kelamaan, data yang berlimpah ini tidak dapat lagi
disimpan dalam memory chip komputer yang terbuat dari silikon seperti
yang selama ini kita gunakan. DNA merupakan alternatif yang sangat
menjanjikan. Lagipula, microprocessor yang kita gunakan dalam komputer
klasik biasanya terbuat dari bahan-bahan yang bersifat racun sehingga mengotori
udara dan lingkungan. Biochip (chip biologis) yang terbuat dari DNA merupakan
teknologi yang ‘bersih’. Kita juga tidak akan pernah kehabisan DNA selama masih
ada sel-sel makhluk hidup. Ini menjadikannya sumber daya yang sangat murah. Dalam beberapa tahun terakhir teknologi
komputer DNA menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan. Komputer DNA
buatan Adleman mereaksikan cairan DNA dalam tabung-tabung reaksi. Pada bulan
Januari 2000 jurnal ilmiah Nature mempublikasikan keberhasilan para ilmuwan di
University of Wisconsin di Madison yang melekatkan DNA pada permukaan
padat gelas dan emas. Ini berarti komputer DNA dapat dibuat dalam bentuk
chip padatan yang mirip dengan chip komputer konvensional. Pada tahun
2001, seorang ilmuwan dari Weizmann Institute of Science di Israel, Ehud
Shapiro, mendapatkan paten atas komputer DNA yang dibuatnya. Komputer DNA
buatan Shapiro ini hanya terdiri dari satu tetes air saja. Komputer
terkecil di dunia ini menggunakan molekul-molekul DNA dan enzim-enzimnya dalam
satu tetes air tersebut sebagai sarana input (masukan data), output
(keluaran data), software (perangkat lunak), dan hardware
(perangkat keras). Pada bulan Februari 2003, penemuan ini akhirnya tercatat
dalam Guinness World Records sebagai ‘The Smallest Biological Computing Device’
atau Komputer Biologis Terkecil di Dunia. Hebatnya lagi, komputer super mini
ini memiliki kecepatan 100.000 kali lebih cepat dari komputer konvensional
tercanggih yang ada saat ini. Meski tak mirip benar, Ehud Shapiro beserta timnya
dari Institut Sains Weizmann, Rehovot, Israel, telah membuat komputer DNA
ultrakecil yang mampu mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu. Komputer DNA
tersebut mampu mendiagnosis penyakit sekaligus memberi obat .Alat yang saat ini
hanya bekerja di dalam tabung reaksi, dalam waktu dekat akan dipakai dalam aplikasi
klinis. Kelak komputer biologi tersebut akan menjadi perintis obat- obat cerdas
yang menjelajahi tubuh sekaligus membetulkan penyakit di tempatnya. Logika komputer DNA sama dengan logika komputer
pribadi/PC. Keduanya dapat diprogram untuk mengolah masukan tertentu dan
menghasilkan luaran yang diharapkan. Perbedaannya, komputer DNA punya kecepatan
dan keakuratan perhitungan jauh lebih tinggi. Komponen penyusun komputer DNA
adalah materi genetik yang diketahui urutan basanya. Seperti diketahui bahwa urutan
gen secara intrinsik mempunyai kemampuan inheren untuk mengolah informasi
layaknya komputer. Oleh karena itu triliunan mesin-mesin biomolekul-yang
bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8%-itu, dapat dikemas dalam setetes
larutan.Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan
molekul biologi aktif sebagai luaran data, dapat menghasilkan sistem kendali
logis dari proses - proses biologi. Mesin ini bahkan mampu mengerjakan
soal-soal matematika.Komputer beroperasi pada konsentrasi mendekati satu
triliun komputer DNA per mikroliter, terdiri dari tiga modul yang dapat
diprogram. Modul pertama adalah modul komputasi (otomata molekul stokastik).
Modul kedua adalah modul masukan, misalnya kadar mRNA spesifik atau mutasi
titik mengatur piranti konsentrasi molekul, dan karenanya probabilitas transisi
otomata. Terakhir adalah modul luaran, yang dapat mengendalikan pelepasan
molekul DNA untai tunggal pendek.Komputer DNA memiliki tiga segmen utama yang
bekerja otomatis. 1. Segmen pertama bekerja mengindera
tingkat senyawa-senyawa abnormal, seperti yang diproduksi sel-sel kanker.
Fungsi segmen ini mirip komputer yang dijalankan dengan algoritma sederhana.
Deteksi kanker prostat misalnya. Jika kadar dua molekul mRNA (RNA pembawa
pesan, membantu membuat protein dari informasi dalam gen) PPAP2B/fosfatidat
fosfatase tipe 2B dan GSTP1/Glutation S-transferase Pi berada pada tingkat di
bawah kadar normal, dan kadar mRNA lain (PIM1/onkogen manusia dan
HPN/hepsin-protease transmembran) meningkat, di sanalah ada sel-sel kanker
prostat.Saat segment komputasi/ analitik ini “memutuskan” adanya kanker, ia
memerintahkan segmen kedua untuk melepas segmen ketiga yang merupakan obat
antikanker (berupa DNA antisens). 2. Segmen kedua menginformasikan piranti
keras enzim untuk memotong untai DNA pada daerah yang sudah dikenal di segmen
ketiga. 3. Untai tunggal segmen ketiga yang lepas
ini menekan aktivitas gen kanker prostat. Sejauh ini, komputer DNA hanya
bekerja dalam batas-batas keseimbangan larutan garam sangat renik. Banyak
rintangan yang harus dihadapi sebelum menerapkan untuk penyakit sesungguhnya.
Komputer DNA adalah komputer canggih di masa depan,karena komputer ini tidak
lagi menggunakan bilangan biner dalam menjalankan operasinya. Komputer DNA adalah
singkatan dari (Deoxyribose Nucrelic Acid). komputer DNA dapat melakukan
perhitungan dengan sangat cepat karena menggunakan sistem paralel(bersamaan)
dibandingkan dengan komputer biasa yang menggunakan sistem linier,yaitu dengan
cara menghitung satu per satu yang memakan waktu lama.
Bentuk fisik dari komputer ini, masih sangat mentah
dan “asal-asalan” yaitu berupa cairan yang berada di dalam tabung reaksi. Belum
ada monitor yang menghubungkan prosesor DNA tersebut untuk melihat hasilnya
seperti monitor yang kita lihat sekarang ini. Namun ilmuwan di Institut Sains
Weiszmann berhasil mengamati bahwa molekul DNA tersebut telah berhasil
melakukan komputasi seperti yang diharapkan.
|