Flutter adalah platform yang digunakan para developer untuk membuat aplikasi multiplatform hanya dengan satu basis coding (codebase). Artinya, aplikasi yang dihasilkan dapat dipakai di berbagai platform, baik mobile Android, iOS, web, maupun desktop. 


Flutter memiliki dua komponen penting, yaitu, Software Development Kit (SDK) dan juga framework user interface. 

Software Development Kit (SDK) merupakan sekumpulan tools yang berfungsi untuk membuat aplikasi supaya bisa dijalankan di berbagai platform. 

Framework UI merupakan komponen UI, seperti teks, tombol, navigasi, dan lainnya, yang dapat Anda kustomisasi sesuai kebutuhan. 

Flutter juga merupakan platform yang gratis dan open source. Jika Anda ingin menggunakan Flutter, Anda perlu mempelajari bahasa pemrograman Dart. Berbeda dengan framework front-end pada umumnya yang menggunakan JavaScript sebagai bahasa pemrogramannya.  


Sebelum resmi diluncurkan pada Desember 2018, Flutter sebenarnya telah dikembangkan oleh Google sejak 2015. Lalu, di tahun 2019, popularitas Flutter mulai meroket dan banyak developer berbondong-bondong menggunakan Flutter. 


Bagaimana Cara Kerja Framework Flutter? 

Cara kerja Flutter sebenarnya cukup sederhana. Berikut ini cara kerja Flutter di platform Android dan iOS:


1. Developer mengembangkan aplikasi dengan kode Dart dan widget yang telah disediakan di framework Flutter.

2. Jika di Android, kode yang ditulis akan dikompilasi dengan mesin C++ menggunakan Android NDK (Native Development Kit).  Jika di iOS, kode akan dikompilasi dengan mesin dikompilasi dengan LLVM (Low-Level Virtual Machine). 

3. Untuk Android, kode native akan dikompilasi lagi dengan Dart Kompiler.

4. Setelah kode disesuaikan dengan masing-masing perangkat, aplikasi bisa dijalankan di berbagai platform.  


KELEBIHAN FLUTTER

Punya alat render sendiri

Jika tidak ada elemen yang berlebihan maka mobile apps yang dikembangkan dengan menggunakan flutter dapat berjalan secara konstan 60-120fps


IDE terkenal

Dapat dikembangkan dengan IDE seperti Android Studio, intellij IDEA serta VSCode


Mudah dipelajari

Mudah dipahami bagi familiar dengan Bahasa Java, Objective-C, ataupun Swift

Penggunaan Object Oriented Programing (OOP)


Hot Reload, build mobile apps untuk debug lebih cepat



KEKURANGAN FLUTTER

Tidak ada JSX

File Dart tidak terdapat pengelompokan kode components, styling karena penulisan kode akan dilakukan inline didalam objek kode tersebut.

File APK dan IPA lebih besar

Konsekuensi dari konstanta performa mobile apps yang dikembangkan dari flutter bermbas pada ukiran file yang dihasilkan.

Logika animasi lebih sulit

Performa tinggi dari mobile apps yang dihasilkan juga berimbas pada saat penulisan logika pembuatan mobile apps



 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved