Dampak
Teknologi Informasi Dalam Bidang PendidikanTeknologi informasi adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat
waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan
merupakan informasi yang strategis untuk mengambil keputusan. Teknologi
komunikasi merupakan perluasan dari ilmu komunikasi dengan basis teknologi
seperti wireless, internet, faximille, komputer dan sebagainya.TIK mencakup dua aspek yaitu
teknologi informasi dan teknologi komunikasi.1. Teknologi Informasi
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. 2. Teknologi Komunikasi
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Secara khusus, tujuan
mempelajari Teknologi Informasi dan komunikasi adalah:
Dampak Teknologi Informasi
dalam Bidang PendidikanTeknologi Komunikasi (TIK)
Informasi dan sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum
adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Dalam bidang
pendidikan, ICT memiliki banyak peran.Teknologi informasi
telah menjadi fasihan pengalihan buku, guru dan sistem pengajaran yang
sebelumnya konvensional. Penyebab Teknologi Informasi ilmu pengetahuan dalam
tumbuh dan berkembang. Namun, TIK juga memiliki dampak positif dan negatif
terhadap kehidupan, salah satu yang menonjol adalah di bidang pendidikan. Menghadapi abad
ke-21, UNESCO (1996) melalui jurnal “The International
Commission on Education for the Twenty First Century” merekomendasikan
Pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang dilaksanakan berdasarkan empat
pilar proses pembelajaran, yaitu : Learning to know
(belajar untuk menguasai pengetahuan), learning to do (belajar untuk mengetahui
keterampilan), learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), dan Learningto live together (belajar untuk hidup
bermasyarakat), untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era
globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu
menguasai dan menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran
(Abdillah, 2015: 269). Menurut Rosenberg (2001:
8), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada beberapa pergeseran dalam proses
pembelajaran yaitu: a. Dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja,
b. Dari kertas ke “on line” atau
saluran, c. Dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan
kerja Komunikasi sebagai media
pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti
telepon, komputer, internet, e-mail dan lain sebagainya.
Interaksi antar guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap
muka dan juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat
memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula
siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber
media cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir
adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran Maya,
yaitu proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet.
Istilah lain yang
makin populer saat
ini ialah e-learning yaitu satu
model pembelajaran dengan menggunakan
media Teknologi Komunikasi dan Informasi khususnya
Internet. Menurut Rosenberg (2001: 28),
e-learning merupakan satu
penggunaan Tekonologi Internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan
luas yang berlandaskan tiga kriteria, yaitu: a. E-learning merupakan
jaringan dengan kemampuan untuk
memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau Informasi, b. Pengiriman sampai
kepengguna terakhir melalui
komputer dengan menggunakan teknologi
Internet yang standar, c. Memfokuskan
pada pandangan yang
paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran
tradisional. Sejalan dengan perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi itu sendiri pengertian e-learning bisa menjadi lebih
luas yaitu pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi
seperti video-audio, smartphone, komputer dan internet. Robin Paul Ajjelo
(Hariningsih, 2005: 36) juga mengemukakan secara ilustratif bahwa di masa-masa
mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti
sekarang ini, akan tetapi berupa: a. Komputer
notebook dengan akses
internet tanpa kabel, yang bermuatan materi-materi belajar yang berupa
bahan bacaan, materi untuk dilihat atau di dengar, dan dilengkapi dengan kamera
digital serta perekam suara. b. Jam
tangan yang dilengkapi
dengan data pribadi, uang
elektronik, kode security untuk masuk rumah, kalkulator dan sebagainya. c. Videophone bentuk
saku dengan perangkat lunak, akses internet, permainan, musik, dan TV. d. Alat-alat musik. e. Alat-alat olahraga. f. Bingkisan untuk makan siang. Hal itu menunjukkan
bahwa gejala kelengkapan anak sekolah dimasa itu nanti berupa perlengkapan yang
bernuansa Internet sebagai alat bantu belajar. Sebagai sebuah proses,
teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal ini teknologi pendidikan bisa
dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan
orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah,
mencari jalan untuk mengatasi permasalahan, melaksanakan, menilai dan mengelola
pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar
manusia, AECT (Munir, 2008: 211). Sejalan dengan hal tersebut, maka
lahirnya Teknologi Pendidikan yang mencuat saat ini, meliputi
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu/kualitas,
relevansi, dan efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih dirasakan
oleh pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah
masalah kualitas tertentu saja, ini dapat dipecahkan melalui pendekatan
Teknologi Pendidikan. Teknologi pembelajaran
terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan zaman. Dalam
pelaksanaan pembelajaran
sehari-hari kita sering jumpai adanya pemfaatan dari perkembangan Teknologi
dalam dunia pendidikan. Penerapan teknologi di dalam kegiatan pembelajaran
ditandai dengan hadirnya e-learning yang dengan semua variasi tingkatannya
telah memfasilitasi perubahan dalam
pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik seperti:
audio/video, TV interaktif, compact disc (CD), dan internet (Jamun, 2016: 144).
Seperti yang sering dilakukan oleh guru atau dosen yaitu mengkombinasikan alat
teknologi dalam proses pembelajaran. Internet merupakan salah
satu alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi
antara dua orang
atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya
proses belajar mengajar jarak jauh (e-learning) menjadi
lebih efektif dan efisien
sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.Namun demikian, dalam kehidupan
sehari-hari, kita tidak boleh lupa bahwa Teknologi itu tidak hanya mendatangkan
manfaat positif, melainkan juga akan dapat mendatangkan dampak negatif, inilah
yang harus tetap kita waspadai. Mengingat saat sekarang ini sering kita jumpai
dimana-mana banyak para pelajar dan mahasiswa yang sering menggunakan fasilitas
Teknologi tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga hal ini dapat
mendatangkan dampak yang negatif. Berikut ini terdapat beberapa
dampak teknologi informasi dalam bidang pendidikan, terdiri atas:Dampak Positif Teknologi
Informasi dalam PendidikanBerikut ini
terdapat beberapa dampak positif teknologi informasi dalam pendidikan, terdiri
atas: 1.
Informasi yang dibutuhkan untuk
menjadi lebih cepat dan lebih mudah dalam mengakses tujuan pendidikan. 2.
Inovasi dalam pembelajaran
tumbuh di hadapan e-learning inovasi yang lebih memudahkan proses pendidikan. 3.
Kemajuan TIK juga akan
memungkinkan pengembangan teleconference kelas virtual atau kelas yang berbasis
yang tidak memerlukan pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan. 4.
Sistem administrasi pada lembaga
pendidikan akan lebih mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK. 5.
Munculnya media massa, khususnya
media elektronik sebagai sumber pengetahuan dan pendidikan pusat. 6.
Munculnya metode pembelajaran
yang baru, yang memungkinkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan
kemajuan teknologi menciptakan metode baru yang membuat siswa mampu memahami
materi yang abstrak, karena materi dapat dibuat dengan bantuan teknologi
abstrak. 7.
Sistem pembelajaran tidak harus
melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan
siswa dan guru, tetapi juga dapat menggunakan layanan pos, internet dan
lain-lain. 8.
Mengurangi lag dalam penggunaan
TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan negara-negara berkembang dan negara
maju lainnya. 9.
Peningkatan kualitas sumber daya
manusia melalui pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi. 10. ICT sebagai sistem pendukung keputusan dalam dunia pendidikan.
Guru meningkatkan kompetensi mereka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan
profil lembaga pendidikan yang diakui oleh Pemerintah. 11. Berbagi hasil penelitian, penelitian yang dipublikasikan dalam
internet akan mudah digunakan oleh orang lain di seluruh penjuru dunia dengan
cepat. 12. Konsultasi dengan ahli, konsultasi ahli di bidang undangan dapat
dilakukan dengan mudah bahkan jika para ahli sangat banyak di tempat. 13. Perpustakaan online, perpustakaan online adalah perpustakaan dalam
bentuk digital. 14. Diskusi online. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan
melalui internet. 15. Kelas online. Aplikasi kelas online dapat digunakan untuk
lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh, seperti universitas dan sekolah-sekolah
terbuka. “Computer Aided Instruction” telah melihat sedikit peningkatan kinerja
siswa pada pilihan ganda, pengujian standar di beberapa daerah. Computer Aided
(atau dibantu) Instruksi (CAI), yang umumnya mengacu pada siswa belajar mandiri
atau tutorial pada PC, telah terbukti sedikit meningkatkan nilai tes siswa
dalam membaca dan matematika keterampilan atau mata pelajaran lain, meskipun
apakah peningkatan ini berkorelasi dengan peningkatan yang signifikan dalam
belajar siswa. 16. TIK digunakan dalam mata pelajaran sekolah yang berbeda.
Penggunaan ICT untuk simulasi dan pemodelan dalam sains dan matematika telah
terbukti efektif, karena memiliki perangkat lunak pengolah kata dan komunikasi
(e-mail) dalam pengembangan bahasa dan kemampuan komunikasi siswa. 17.
Akses luar sekolah mempengaruhi
kepercayaan pengguna. Siswa yang menggunakan komputer di rumah juga menggunakan
komputer di sekolah lebih sering dan lebih percaya diri daripada siswa yang
tidak memiliki akses di rumah mereka. Dampak Negatif Teknologi
Informasi dalam PendidikanAda biaya besar yang terlibat antara siswa
miskin dan pendidikan yang bisa berakhir menjadi kerugian. Hal ini sering
disebut sebagai faktor kesenjangan digital. Beberapa dampak negatif dari da
Komunikasi Teknologi Informasi dalam pendidikan, antara lain:
|