Cyber Ethics dalam E-mail

Kita mungkin pernah menerima e-mail yang sangat besar ukuran file-nya sehingga untuk membuka file tersebut kita harus membutuhkan waktu yang lama ? atau kita juga pernah menerima sebuah e-mail yang isinya berita yang tidak penting, berita yang tidak berguna atau kita mungkin pernah menerima e-mail berantai yang mewajibkan kita untuk mengirim email tersebut kepada beberapa orang lagi dan kemudian kita akan mendapatkan uang dalam waktu yang singkat dan jumlah yang besar. 

Dan dari kita semua pasti pernah menerima e-mail iklan atau promosi, apalagi setelah kita mendaftarkan e-mail kita pada lapak penjualan berbasis online. Jika kita mengalami hal yang sama maka kita perlu mengetahui lebih detail tentang Cyber Ethic.

Untuk saat ini internet sudah bukan hal yang baru lagi. Pengguna internet di indonesia sendiri meskipun bukan yang terbesar di Asia, namun menunjukan perkembangan yang sangat singnifikan dalam dua tahun terakhir. 

Walaupun kebanyakan pengguna internet di indonesia didominasi oleh gerenasi muda, yaitu rentan waktu 15 tahun sampai 35 tahun, itu menandakan internet tidak hanya digunakan oleh kaum pembisnis atau platform pendidikan, tetapi juga digunakan pada rumah – rumah untuk keperluan rumah tangga atau sekedar hiburan semata.

Menurut survey yang sudah dilakukan infokom, pengguna internet di indonesia kebanyakan mengakses dari kantor yaitu sebesar 62,7%, warung internet 6,4% dan rumah 30,9%. Dan yang menggunakan fasilitas e-mail sebesar 42%, dan rata rata e-mail yang mereka terima yakni sebesar 87buah/minggu, yang didalam nya terdapat 21,41% e-mail sampah atau e-mail yang tidak berguna.

Salah satu faktor tersebut juga dikarenakan kemudahan kita untuk mendapatkan e-mail itu sendiri. Beberapa situs justru menyediakan e-mail gratis bagi para peng-aksesnya. Seperi Universitas Muhammadiyah Malang yang menyediakan fasilitas email yang dapat memberikan akses pada beberapa platform yang tidak ditemukan pada email biasa. 

Dengan memiliki e-mail, melakukan segala hal menjadi mudah, contohnya kita dapat mengakses rekaman pribadi jadwal kuliah, absensi, tugas dan lain – lain dengan hanya memasukan e-mail kita pada sebuah platform.

Semakin banyak pengguna internet di dunia, maka peran Netiquette sangat diperlukan, sehingga layaknya seperti ber-komunikasi dalam dunia nyata memiliki nilai, norma dan etika yang dipahami bersama. Yang unik dari Netiquette adalah parak komunikan tidak saling bertatap muka, sehingga pelaksanaan netiquette ini lebih kepada tanggung jawab moral dari pengguna itu sendiri.

Pada prinsipnya ada beberapa pedoman dalam menggunakan sebuah e-mail. Diantaranya :

1.    E-mail yang baik tidak lebih dari 25 baris, agar seluruh berita dapat ditampilkan hanya dalam satu layar, dan pada e-mail yang isinya cukup singkat juga memiliki hal yang positif yaitu agar pembaca tidak bosan dengan e-mail yang panjang.

2.    Nada berita dalam e-mail harus cenderung datar, dan harus berhati-hati untuk tidak membuat kalimat, agar tidak terjadi kesalah pahaman antar komunikan.

3.    Nada dan isi berita itu harus sesuai dengan penerima, jadi disarankan agar tidak mengirimkan e-mail yang bersifat masal.

4.    Sebelum mengirimkan e-mail diharapkan mempertimbangkan reaksi penerima e-mail. Apakah penerima akan senang atau tidak senang dengan berita yang akan dikirimkan.

5.    Jangan mengirimkan berita dengan huruf besar semua, karena akan memberikan efek seolah olah si pengirim e-mail menyampaikan dengan cara lantang / berteriak, dan juga apabila huruf besar semua maka akan sedikit susah dipahami.

 

Selain pedoman dalam mengirimkan e-mail, kita juga harus memperhatikan kesalahan – kesalahan yang sering dilakukan dalam menggunakan e-mail.

1.    e-mail seringkali tidak dibuka secara rutin, sehingga sering ketinggalan informasi atau kita melewatkan e-mail yang harus di berikan respon agar bisa ditindak lanjuti.

2.    Tidak memberi label atau tema e-mail yang dikirimkan sehingga membuat peremia e-mail tidak mendapatkan gambaran atau garis besar tentang isi pesan / e-mail.

3.    Sebagian besar orang tidak menjawab e-mail yang diterima.

4.    Tidak memberikan informasi yang lengkap pada akhir pesan yang dikirimkan.

 

Yang perlu dipahami bagi pengguna e-mail di dalam cuber dengan menggunakan e-mail adalah apa yang disebut netiquette, netiquette sendiri merupakan satu isu baru yang berkembang sejalan dengan peningkatan user e-mail. Beberapa penelitian telah dilakukan sehubungan dengan Netiquette ini, baik dilakukan oleh beberapa Universitas di Amerika atau perusahan pengembang mailing list.

Dari hasil penelitian yang telah diterbitkan, yang banyak dipakai sebagai panduan cyber ethic adalah penelitian dari Virgiana Shea, yakni sebagai point – point berikut :

1.    Tenggang rasa terhadap orang lain

2.    Dalam dunia nyata, prinsip tenggang rasa terhadap orang lain selalu ditanamkan sejak seorang itu masih kecil. Apabila diadaptasi pada dunia “cyber”, yang kita hadapi hanya layar komputer atau layar perangkat cerdas, tidak hanya tatap muka, ekspresi muka, bahasa tubuh ataupu intonasi suara yang dapat membantu dalam komunikasi. Maka sangat dimungkinkan terjadinya kesalah pahaman, dan sangat sering terlupakan bahwa sebenarnya kita sedang berkomunikasi dengan orang yang bukan mesin.

3.    Berlakulah dengan standart etika yang sama dengan etika perilaku dalam dunia nyata.

4.    Pada dunia nyata, setiap orang mencoba berusaha mematuhi dan menghargai noma, etika dan hukum yang berlaku, demikian juga dalam dunia cyber walaupun kita sedang tidak berhadapan langsung.

5.    Mengetahui posisi dalam dunia CyberSpace

6.    Dalam hal ini, berlakukan sesuai dengan lingkungan dimana kita tinggal. Apabila kita sedang berada dalam komunikasi pendidikan, maka gunakanlah bahasa dan etika yang baik dan mendidik.

7.    Berbagi pengetahuan dan keahlian

8.    Apabila kita mempunyai pengetahuan atau keahlian tertentu, dan kita bergabung didalam mailing list, maka sebaiknya kita memberikan kontribusi ilmu dan keahlian terhadap komunitas tersebut.

9.    Hormatilah privasi orang lain

10.           Kita jangan sering – sering bertanya terlalu jauh masalah orang lain, kecuali apabila dijelaskan langsung oleh yang bersangkutan.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved