Basisdata Terdistribusi
File
processing/ pemrosesan berkas menggunakan prinsip setiap aplikasi memiliki data
tersendiri. Hal ini mempengaruhi efisiensi dan efektivitas sehingga muncul
konsep database system. Konsep ini mendasarkan pada prinsip bahwa data dibuat,
disediakan dan dikelola secara terpusat. Konsep baru ini mengakibatkan program
aplikasi tidak lagi tergantung pada perubahan data baik secara logical maupun
fisik dan juga sebaliknya, hal ini yang disebut data independence. Perbedaan
file processing dan database system adalah file processing merupakan kumpulan
data yang dirancang untuk suatu aplikasi atau sekumpulan aplikasi yang dekat
hubungannya. Sedangkan database system merupakan kumpulan data logic yang
saling berhubungan, secara fisik terdistribusi dalam jaringan komputer, yang
tidak tergantung dari program aplikasi sekarang maupun pada masa yang akan
datang.
Adanya
perkembangan pada sistem database merupakan pemikiran yang menyebabkan
munculnya sistem database terdistribusi. Perkembangan pada sistem database
meliputi, kebutuhan akan kapasitas data yang tersimpan semakin besar,
pemrosesan data semakin kompleks, serta data dapat diakses dengan menggunakan
teknologi.
Pengertian Database
Terdistribusi Database
terdistribusi adalah kumpulan data yang digunakan bersama-sama dan memiliki
hubungan logis fisik tersebar di jaringan komputer.
Distributed
DBMS adalah perangkat lunak sistem yang mengatur basis data terdistribusi dan
membuat distribusi data secara transparan.
DBMS
memiliki satu database logis dibagi menjadi beberapa fragmen. Dimana setiap
fragmen disimpan pada satu atau lebih komputer di bawah kendali DBMS terpisah,
untuk menghubungkan komputer dengan menggunakan jaringan komunikasi.
Setiap
situs memiliki kemampuan untuk mengakses permintaan pengguna pada data lokal
dan juga mampu untuk memproses data yang tersimpan pada komputer lain yang
terhubung ke jaringan.
Pengguna
mengakses database terdistribusi menggunakan 2 aplikasi, yaitu aplikasi lokal
dan global, sehingga DDBMS memiliki karakteristik yaitu :
1.
Koleksi
logika data yang digunakan bersama-sama; 2.
Data
ini dibagi menjadi beberapa fragmen; 3.
Fragmen
mungkin memiliki salinan (replika); 4.
Fragmen
/ replika yang dialokasikan untuk digunakan; 5.
Setiap
situs yang terkait dengan jaringan komunikasi; 6.
Data
di setiap situs di bawah pengawasan DBMS; 7.
DBMS
pada setiap situs dapat mengatasi aplikasi lokal, otonom; 8.
Setiap
DBMS berpartisipasi global yang setidaknya satu aplikasi.
Dari
definisi tersebut, sistem ini diharapkan untuk membuat distribusi yang
transparan. Database terdistribusi terbagi menjadi beberapa fragmen yang
disimpan pada beberapa komputer dan mungkin di replikasi, dan alokasi
penyimpanan pengguna yang tidak diketahui. Adanya
transparansi dalam database terdistribusi yang terlihat seperti sistem basis
data terpusat. Ini mengacu pada prinsip-prinsip dasar DBMS (Date, 1987b). Transparansi
menyediakan fungsional yang baik bagi pengguna tapi sayangnya menimbulkan banyak
masalah yang timbul dan harus ditangani oleh DDBMS.
Sifat Database
terdistribusi Ada
dua macam sifat database terdistribusi yaitu heterogen dan homogen.
1.
Homogen Homogen berarti
database terdistribusi dimana data didistribusikan pada beberapa komputer dengan
menggunakan DBMS (database management system) yang sama. DBMS digunakan dalam
database terdistribusi untuk mengkoordinasikan data pada beberapa node.
2.
Heterogen Heterogen adalah
kebalikan dari mana data dalam penyebaran homogen menggunakan DBMS yang
berbeda. Tujuan utama dari database terdistribusi menyediakan akses mudah ke
data untuk pengguna di banyak lokasi terpencil.
Untuk
mencapai tujuan ini sistem basis data terdistribusi harus menyediakan apa yang
disebut transparansi lokasi, yang berarti pengguna dalam mengakses data tidak
akan terbatas pada tempat, di mana pun dia adalah data mengakases pengguna
dapat.
Tujuan
kedua dari database terdistribusi adalah otonomi daerah, kemampuan untuk
mengatur database lokal dan mengoperasikannya sendiri – sendiri terjadi error
atau kerusakan koneksi antar komputer.
Ada
dua jenis teknologi yang digunakan untuk membangun basis data terditribusi.
Yang pertama adalah teknologi basis data terdistribusi sinkron di mana data
terhubung ke jaringan akan selalu diperbarui sehingga pengguna di beberapa
titik dapat mengakses data.
Sementara
teknologi lain teknologi basis data terdistribusi asynchronous di mana sistem
akan memberikan salinan data replikasi pada beberapa node sehingga server lokal
dapat mengakses data tanpa harus keluar dari jaringan lokal. Metode yang biasa
digunakan adalah Replikasi dan Replikasi melingkar.
Sebagai
salah satu cara untuk mendistribusikan database dengan replikasi. Ada 4
keuntungan dari replikasi data, yaitu :
1.
Keandalan
(Reliability) jika sebuah sistem yang menyimpan database yang korup, sistem
lain dapat menemukan salinan database adalah tujuan dari node lain yang tidak
merusak sistem sebagai database disimpan pada beberapa node. 2.
Respon
cepat (Fast response) setiap situs memiliki salinan database sehingga
permintaan data dapat berjalan lebih cepat. 3.
Node
decoupling setiap data transaksi dapat di proses tanpa koordinasi antar
jaringan sehingga jika sebuah simpul sedang sibuk atau mengalami kesalahan maka
akan ada sistem yang terpisah yang menangani koordinas antara data. 4.
Mengurangi
lalu lintas jaringan (Reduced network trafic at prime time) kemampuan utama
sistem transaksi waktu untuk memindahkan database ke jaringan tidak sibuk atau
tidak berfungsi dengan baik.
Pelaksanaan DBMS
Terdistribusi MySQL Dengan
replikasi definisi memiliki salinan proses atau mentransfer data dari satu
database ke database lain yang tersimpan pada komputer yang berbeda.
Arsitektur
Database, replikasi dapat dipahami sebagai proses penyalinan dan pengelolaan
objek database yang membentuk sebuah sistem database terdistribusi (Distributed
Database).
Dalam
database MySQL digunakan secara massal yang cukup handal dalam menangani sistem
database terpusat, seperti kebanyakan sistem database yang digunakan untuk
situs web, sistem manajemen konten, dan lain-lain. Bahkan,
penyedia hosting yang hampir semua termasuk dukungan produk MySQL untuk layanan
kelengkapannya.
Penggunaan
MySQL untuk mendukung proses replikasi database pada saat ini masih sangat
jarang. Penerapan sistem basis data terdistribusi masih banyak mengacu pada
perangkat lunak berorientasi dengan harga tinggi seperti Oracle, SQL Server,
IBM DB2 dan lain-lain.
MySQL
dalam hal ini tentu tidak mau ketinggalan. Mulai MySQL versi 5.0 sudah
mendukung sistem replikasi di mana server database yang berfungsi sebagai
master dapat direplikasi data ke satu atau lebih database server yang berfungsi
sebagai budak.
Struktur Database
Terdistribusi 1.
Kumpulan
data yang digunakan bersama secara logic tersebar pada sejumlah komputer yang
berbeda 2.
Komputer
yang dihubungkan menggunakan jaringan komunikasi. 3.
Data
pada masing-masing situs dapat menangani aplikasi-aplikasi lokal secara otonom. 4.
Data
pada masing-masing situs di bawah kendali satu Sistem Manajemen Database
(DBMS). 5.
Masing-masing
DBMS berpartisipasi dalam sedikitnya satu aplikasi global.
Ciri-Ciri Database
Terdistribusi 1.
Data
disimpan di sejumlah tempat 2.
Prosessor
pada tempat yang berbeda tersebut dihubungkan dengan jaringan komputer 3.
Sistem
basis data terdistribusi bukan terdiri dari sekumpulan file yang berada pada
berbagai tempat tetapi pada sebuah basis data di berbagai tempat 4.
Setiap
tempat secara mandiri memproses permintaan user yang membutuhkan akses ke data
di tempat tersebut dan juga mampu untuk memproses data yang tersimpan di tempat
lain.
Kelebihan dan
Kekurangan Database Terdistribusi Terdiri atas: 1. Kelebihan Database Terdistribusi Kelebihan yang disediakan oleh sistem basis data terdistribusi : 1. Manajemen data yang transparan; 2. Mengacu pada struktur organisasi; 3. Meningkat menjadi saham dan otonomi lokal; 4. Meningkatkan ketersediaan data; 5. Meningkatkan kehandalan; 6. Bekerja untuk meningkatkan kinerja; 7. Memfasilitasi pengembangan sistem; 2. Kekurangan Database Terdistribusi Kekurangan menggunakan sistem basis data terdistribusi; 1. Kompleksitas manajemen; 2. Kontrol integritas lebih sulit; 3. Biaya pengembangan relatif mahal; 4. Keamanan 5. Kesulitan standardisasi 6. Menambahkan kebutuhan penyimpanan 7. Lebih sulit untuk mengatur lingkungan data
Desain Basis Data
Terdistribusi Ada
beberapa pendekatan yang berkaitan dengan penyimpanan data / tabel dalam sistem
database terdistribusi, yaitu : 1.
Replikasi adalah teknik untuk
menyalin dan mendistribusikan data dan objek database dari satu database ke
database lain dan melakukan sinkronisasi antara database sehingga konsistensi
data dapat dijamin. Arti lain :
2.
Fragmentasi adalah fenomena di mana ruang penyimpanan yang digunakan
secara tidak efisien, mengurangi kapasitas penyimpanan. Istilah ini juga
digunakan untuk menunjukkan tempat yang gersang itu sendiri. Arti lain :
3.
Replikasi dan Fragmentasi:
4.
Replikasi data Keuntungan :
Fragmentasi data Dapat diaplikasikan untuk operasi serikat alam atau bergabung
dengan operasi. contoh; Tabel nasabah bank dan struktur data sebagai berikut:
customer = (no_nas, nama_nas, alamat_nas, kota, saldo_simpan, saldo pinjaman). 5.
Perbedaan DDBMS dengan Sistem Central Hardware
|