Bahasa Pemrograman (Python #1)
Melalui seri belajar mandiri
ini Informatika UC akan memperkenalkan dasar pemrograman dengan menggunakan
Python yang saat ini sedang banyak sekali diminati oleh programmer baik yang
baru memulai maupun yang sudah senior. Pada artikel ini akan dibahas mengenai
Bahasa Pemrograman secara umum.
Bahasa
Pemrograman Berikut ini adalah penjelasan
singkat mengenai Bahasa Pemrograman dari sudut pandang awam. Informasi detail
tentang hal ini bisa didapatkan dari sumber lain yang membahas secara detail
tentang Bahasa Pemrograman itu sendiri. Bahasa pemrograman, atau
sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer atau bahasa pemrograman
komputer, adalah instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa
pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang
dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang
Programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh
komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa
yang akan diambil dalam berbagai situasi secara persis.
Menurut tingkat kedekatannya dengan mesin
komputer, bahasa pemrograman terdiri dari:
1. Bahasa
Mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode bahasa
biner, contohnya 01100101100110 2. Bahasa
Tingkat Rendah, atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan (bah.Inggris Assembly),
yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode-kode singkat
(kode mnemonic), contohnya kode_mesin|MOV, SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP, dsb. 3. Bahasa
Tingkat Menengah, yaitu bahasa komputer yang memakai campuran instruksi dalam
kata-kata bahasa manusia[butuh rujukan] (lihat contoh Bahasa Tingkat Tinggi di
bawah) dan instruksi yang bersifat simbolik, contohnya {, }, ?, <<,
>>, &&, ||, dsb. 4. Bahasa
Tingkat Tinggi, yaitu bahasa komputer yang memakai instruksi berasal dari unsur
kata-kata bahasa manusia, contohnya begin, end, if, for, while, and, or,
dsb.[butuh rujukan] Komputer dapat mengerti bahasa manusia itu diperlukan
program Compiler atau Interpreter.
Sebagian besar bahasa
pemrograman digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Tinggi, hanya bahasa C yang
digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Menengah dan Assembly yang merupakan Bahasa
Tingkat Rendah.
Sebuah komputer dapat
dimanfaatkan apabila di dalamnya terdapat program, karena sebuah komputer tanpa
perintah untuk dikerjakan adalah seperti layaknya benda lainnya. Dalam hal ini
kelebihan komputer adalah dapat melaksanakan berbagai perintah yang memproses
sesuatu yang sangat kompleks yang sulit dilakukan manusia tanpa menggunakan
alat bantu. Perintah yang dilakukan oleh komputer sebenarnya sangat sederhana
dan merupakan perintah dasar, seperti menambah atau membagi, tetapi mereka dapat
melakukannya dengan sangat cepat, dan dapat mengulangi tindakan ini hampir
berapa kali. Dengan kemampuan seperti itu akhirnya hasilnya dapat dimanfaatkan
untuk proses lain yang lebih kompleks.
Berbagai perintah dibuat oleh
manusia sedangkan manusia dan komputer
menggunakan bahasa yang berbeda. Oleh karena itu, perlu disepakati sebuah
bahasa yang dapat dimengerti oleh pihak. Pada perkembangannya banyak orang yang
berupaya untuk mengembangkan berbagai bahasa yang memungkinkan manusia
berkomunikasi dengan komputer. Bahasa tersebut diberi istilah sebagai Bahasa
Pemrograman.
Bahasa pada umumnya terdiri
dari beberapa unsur yaitu: Alfabet atau huruf yang merupakan serangkaian simbol
untuk membentuk kata-kata dari bahasa tertentu, Lexis atau dikenal dengan kamus
yang berisi kata-kata yang dikenal oleh sebuah bahasa, Syntax yang merupakan
serangkaian aturan yang dipergunakan untuk menentukan apakah rangkaian kata
yang dibentuk mengikuti berbagai aturan dan ketentuan yang ditetapkan, dan
Semantik yang merupakan seperangkat aturan untuk memaastikan bahwa kalimat yang
dibentuk memiliki arti yang benar atau valid.
Pada perkembangan awal Bahasa
Pemrograman dikembangkan sebagai jembatan antara manusia dengan bahasa yang
sulit untuk dipelajari manusia. Pada perkembangan selanjutnya dilakukan
pengembangan bahasa pemrograman tingkat tinggi untuk memudahkan para orang yang
ingin memanfaatkannya dapat mempelajarinya dengan lebih mudah. Semakin lama
Bahasa Pemrograman makin mirip dengan bahasa alami yang dipergunakan oleh manusia.
Perkembangan ini memungkinkan manusia untuk mengekspresikan perintah ke
komputer sehingga komputer dapat mengerjakan berbagai perintah yang kompleks.
Suatu program yang ditulis dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi disebut
source code (kode sumber). Bahasa
Pemrograman, Image by Lawrence Monk from Pixabay Compiler
atau Intrepreter? Karena keterbatasan dari
komputer, maka bahasa pemrograman menerapkan berbagai aturan agar perintah
dapat dimengerti oleh komputer. Apabila sebuah perintah tidak mengikuti aturan
yang telah ditetapkan, maka perintah tersebut tidak akan dapat dieksekusi oleh
komputer. Untuk mengeksekusi perintah komputer ini, secara umum terdapat 2
jenis: yaitu dengan menggunakan Compiler atau Intrepreter.
Pada compiler – source code
akan diubah menjadi bahasa mesin sehingga komputer akan dapat mengeksekusi
berbagai perintah dengan cepat. Namun demikian prosses kompilasi akan
membutuhkan waktu yang relatif lama. Setiap kode program diubah, maka proses
kompilasi harus diulang sebelum program dapat dieksekusi kembali. Pada saat
sebuah program didistribusikan ke pengguna, maka pengguna tersebut tidak dapat
melihat source code atau kode sumber karena hanya mendapat versi bahasa mesin
yang bisa dijalankan secara langsung (executeable) yang pada sistem operasi
Windows umumnya menggunakan jenis file dengan eksensi .exe. Pada MacOS umumnya
file executeable dalam format dengan ekstensi .dmg.
Sebaiknya untuk pemrograman
dengan menggunakan Intrepreter, program akan diterjemahkan ke bahasa mesin
setiap kali dijalankan. Dengan menggunakan program jenis ini maka program akan
didistribusikan dalam bentuk source code aslinya, yang untuk kasus tertentu
mungkin perlu dihindari. Selain itu, proses mengubah source code ke bahasa
mesin yang diulang setiap kali dieksekusi mengakibatkan program dengan jenis
ini lebih lambat.
|