Apa itu Database Server?
Seorang
developer aplikasi wajib hukumnya mengenal apa itu database server. Mengapa
begitu? Tentu saja karena apapun aplikasinya, baik aplikasi web, Android app,
iOS app; maupun aplikasi desktop; butuh yang namanya database. Database,
atau yang dalam bahasa Indonesia kita kenal dengan “Basis Data”, adalah jantung
dari suatu aplikasi. Tanpanya, aplikasi akan memiliki informasi yang itu-itu
saja. Pun jika dipaksakan, kode pada aplikasi akan bercampur dengan data. Ini
akan membuat data sulit diubah.
Pengertian Database Server Database
merupakan suatu koleksi data yang terorganisir dalam format tertentu dan
disimpan secara elektronik. Tujuan penggunaan database yaitu agar proses
penyimpanan, pengambilan, dan manipulasi data dapat dilakukan dengan lebih
efisien. Suatu
basis data biasanya dioperasikan oleh database management system (DBMS), suatu
program perangkat lunak yang mengatur pengguna agar dapat membuat, mengakses,
dan memanipulasi data di dalamnya. Selain mengatur pengelolaan data, DBMS juga
berfungsi menjaga keamanan, integritas, serta pencadangan (backup) dan
pemulihan (recovery) data. Setelah
mengenal database itu sendiri, mari kita cari tahu pengertian database server.
Database server adalah basis data yang diletakkan pada suatu jaringan komputer,
baik lokal maupun interlokal, sehingga dapat diakses dari manapun melalui
jaringan tersebut. Dengan pemanfaatan jaringan komputer ini, manfaat database
dapat diperluas karena selain dapat diakses di mana pun, juga dapat dibuat
suatu klaster database (database cluster) sehingga database dapat menampung
permintaan pengolahan data secara lebih masif.
Keuntungan Menggunakan Database Server Berikut
adalah beberapa keuntungan ketika kita menggunakan server basis data. ?
Accessibility Database
server dapat menerima permintaan data dari beberapa client sekaligus secara
simultan. Ini berarti bahwa pengguna maupun aplikasi berbeda dapat mengakses
data yang sama dalam waktu bersamaan dari berbagai jaringan. Selain itu,
perubahan yang dilakukan oleh satu orang akan dapat langsung terlihat oleh
pengguna lain. Menggunakan database server juga mempermudah kita melakukan
pencarian ataupun penelusuran data. ?
Scalability Database
server dapat menampung data dengan volume yang sangat besar serta dapat
menangani banyak pengguna yang mengakses data secara bersamaan. Kita juga dapat
menambahkan server baru dengan mudah tanpa downtime ketika cluster server saat
ini mengalami kelebihan beban. Ini akan
memudahkan bisnis untuk tumbuh seiring dengan bertambahnya pengguna-pengguna
baru pada aplikasi. ?
Security Database
server menyediakan mekanisme ketat untuk menjaga keamanan dan privasi, seperti
mekanisme autentikasi pengguna dan mekanisme kontrol akses. Database juga dapat
menangani urusan pencadangan (backup) dan pemulihan (recovery) sehingga dapat
mencegah kehilangan data. ?
Integrity Database
server memiliki aturan yang kokoh dalam menjaga integritas data, misalnya
dengan menerapkan kunci unik (uniqueness key) maupun kunci asing (foreign key)
pada suatu relasi data. Aturan ini dapat menjamin data yang diakses dari
database server selalu konsisten dan akurat. ?
Ease of Use and Manage Database
server menyediakan beberapa utilitas alat dan rangkaian antarmuka (interfaces)
yang dapat memudahkan untuk mengakses dan memanipulasi data, sekaligus mengatur
organisasi data agar selalu terkini (up to date). Ini jelas sangat menghemat
waktu dan tenaga daripada menulis kode sendiri untuk mengakses dan mengatur
data.
Jenis-jenis Database Server Ada
beberapa jenis basis data yang saat ini umum dikenal, di antaranya Relational
database, NoSQL database, Object-oriented database, Time-series database, dan
sebagainya. Untuk lebih mengenalnya, mari kita bahas satu per satu. ?
Relational Database Server Ini merupakan jenis basis data yang
paling umum digunakan. Untuk menyimpan data, jenis ini menggunakan format tabel
terstruktur dan relasi antar tabel. Jika data yang dikelola dapat diorganisir
dalam bentuk tabel dengan baris dan kolom, basis data ini adalah pilihan yang
sangat cocok digunakan. Database server ini juga menyediakan
fitur query data yang sangat berguna. Kueri ini sangat cocok digunakan untuk
aplikasi yang membutuhkan fitur pencarian data yang kompleks, meliputi
penggabungan beberapa tabel (join), penyaringan data (filtering), pengurutan
data (sorting), serta pengelompokan data (grouping). Beberapa contoh populer dari basis data
ini ialah MySQL, MariaDB, Oracle, PostgreSQL, dan Microsoft SQL Server.
?
NoSQL Database Server Merupakan basis data yang didesain
untuk menangani data terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur
dalam jumlah yang besar. Tidak seperti relational database yang menggunakan
tabel, baris, dan kolom; NoSQL Database memiliki berbagai macam data model,
seperti pasangan key-value, dokumen JSON, dan grafik. Basis data ini sering digunakan untuk
menangani data dengan jumlah banyak, tidak memiliki struktur tetap, dan
berubah-ubah dengan cepat. Jika Anda tidak memiliki skema data yang tetap, atau
tidak memungkinkan menggunakan struktur data relasional, mungkin database ini
cocok digunakan. Aplikasi yang sering menggunakan
database ini biasanya adalah aplikasi yang memiliki kebutuhan tinggi dan cepat
untuk menulis dan membaca data, seperti pemrosesan real-time analisis lalu
lintas, internet of things (IoT), monitoring platform, dan platform sosial
media. Contoh NoSQL database di antaranya
MongoDB, Cassandra, Couchbase, dan Firebase DB. ?
Object-oriented Database Server Alih-alih menggunakan tabel, basis data
ini menyimpan data menggunakan format object. Ia menggabungkan konsep orientasi
objek pada bahasa pemrograman dengan prinsip-prinsip relasi database. Pada database ini, data dikelola dalam
bentuk kelas dan objek. Suatu kelas merepresentasikan sebuah template atau
cetak biru suatu objek, sedangkan objek merupakan bentuk konkret dari suatu
kelas. Setiap objek memiliki struktur data dan metode sendiri. Metode ini dapat
dioperasikan untuk mengelola data pada objek tersebut. Setiap objek yang dibuat
dari kelas yang sama akan berbagi metode yang sama pula. Salah satu keuntungan menggunakan basis
data ini ialah ia dapat menyimpan struktur data dan relasi yang kompleks secara
lebih mudah daripada menggunakan basis data relasional. Ia juga dapat
mempermudah pengelolaan dan manipulasi data karena metode yang terkait dengan
setiap objek dapat digunakan untuk melakukan operasi pada data tersebut. Database ini sering digunakan pada
aplikasi yang mengandalkan bahasa pemrograman berorientasi objek, seperti Java,
Kotlin, C#, dan Swift. Salah satu contoh object-oriented database adalah Realm. ?
Graph Database Server Konsep dari basis data ini adalah
grafik (atau sisi atau relasi). Ini merupakan jenis database yang didesain
khusus untuk mengelola data yang saling terhubung dengan suatu relasi (data
grafik). Data grafik mengandung beberapa item,
seperti titik (node), sisi (edge), dan properti. Titik merupakan representasi
dari suatu entitas, seperti orang, akun, website, pedagang, penyuplai barang,
atau item apa pun yang ingin dipantau. Sisi merepresentasikan suatu relasi yang
menghubungkan antar titik. Properti merupakan informasi yang dimiliki oleh
suatu titik. Basis data ini sering digunakan pada
aplikasi yang membutuhkan proses query yang sangat cepat pada struktur data
kompleks, seperti jejaring sosial atau sistem rekomendasi. Contohnya meliputi
No4j dan JanusGraph. ?
Time-series Database Server Ini adalah basis data yang dioptimalkan
untuk penyimpanan data bersifat rangkaian waktu (time-series) serta diatur
berdasarkan catatan waktu (timestamp). Data time-series adalah data yang
dikumpulkan dan direkam selama sekian periode serta dilakukan secara berkala.
Beberapa aplikasi yang sering menggunakan data time-series, misalnya aplikasi pemantauan
data harga komoditas/saham, data denyut jantung per menit, data pelanggan
bulanan, data penjualan tahunan, data suhu ruangan per jam, data jumlah
pengunjung website per detik, dan sebagainya. Time-series database didesain untuk
menyimpan dan mengelola data time-series dalam jumlah besar secara efisien,
memudahkan pengguna untuk menjalankan query yang kompleks untuk mendapatkan
sebagian data pada periode tertentu, serta melakukan agregasi, kalkulasi, dan
visualisasi data berdasarkan waktu. Basis data ini biasanya memiliki fitur
khusus, seperti aturan penyimpanan data, kadaluarsa data, dan downsampling.
Fitur tersebut diterapkan guna meningkatkan efisiensi penyimpanan data,
mendukung penyimpanan data secara real-time, menyediakan proses query dan analisis
secara cepat, serta layanan kompresi data untuk mengurangi jumlah penyimpanan
yang diperlukan.
Contoh dari basis data ini, yaitu
InfluxDB, Kdb+, Graphite, TimescaleDB, dan Prometheus. |