Proxy server berperan sebagai jembatan atau penengah antara komputer dan website atau aplikasi berbasis web.  Server ini mengirimkan permintaan web atas nama komputer, lalu memberikan hasilnya.

Server proxy bisa berlokasi di mana pun di seluruh dunia. User bisa memilih lokasi server yang diinginkan, mengonfigurasinya pada aplikasi web tertentu, dan terhubung ke internet menggunakan IP lokasi tersebut.

Proxy ada beberapa jenis, dan tiga yang paling umum digunakan adalah:

HTTP proxy – Digunakan untuk membuka website secara anonim atau mengakses konten yang dibatasi berdasarkan wilayah.

SOCKS proxy – Proxy ini digunakan untuk aplikasi dan tujuan lain terkait web di luar protokol HTTP atau HTTPS, misalnya aplikasi streaming video, P2P sharing, atau game.

Transparent proxy – Juga disebut inline proxy, jenis ini digunakan oleh administrator jaringan untuk mengontrol aktivitas online, misalnya memblokir akses ke website atau halaman web tertentu.

Di sisi lain, VPN atau Jaringan Pribadi Virtual membuat tunnel aman untuk koneksi internet, menyembunyikan IP komputer serta mengenkripsi data yang dikirim dan diterima antara perangkat dan web.


Untuk membuat koneksi, Anda perlu menginstal client dulu di komputer. Setelah diaktifkan, permintaan web yang dikirim dari komputer Anda akan dienkripsi dan dirutekan oleh client melalui server web yang dipilih, sebelum pada akhirnya mencapai server target. Setelah permintaan diproses, informasi dikirim kembali ke komputer dengan proses enkripsi data yang sama. Singkatnya, layanan Virtual Private Network melindungi alamat IP user yang sebenarnya dan mempersulit pencurian data sensitif atau rahasia.


Meski serupa, berikut perbedaan proxy dan VPN:

  • VPN dikonfigurasi pada level sistem operasi, sementara proxy diatur per aplikasi. Setelah terhubung ke jaringan virtual, traffic internet dari semua aplikasi dan proses latar belakang akan dirutekan melalui server yang aman.
  • Semua VPN mengenkripsi data, sedangkan proxy tidak. Server proxy lebih rentan terhadap snooping dan pencurian data oleh pihak ketiga yang berbahaya.
  • VPN umumnya lebih cepat dan stabil daripada proxy. Perusahaan jaringan virtual besar menggunakan server berkualitas dan menyediakan bandwidth melimpah kepada usernya. Di sisi lain, banyak proxy publik yang tidak dikelola dengan baik.
  • VPN lebih user-friendly daripada proxy. Proses setup Virtual Private Network jauh lebih mudah, Anda hanya perlu mendownload aplikasi layanan VPN lalu konek ke server pilihan Anda. Sebaliknya, setting proxy mengharuskan Anda memasukkan alamat IP proxy yang dipilih dan nomor port ke pengaturan jaringan aplikasi.
  • VPN lebih baik untuk menerobos (bypass) batasan geografis dan mengakses konten yang dibatasi menurut wilayah pada layanan streaming, seperti Netflix dan Hulu. Secara umum, sebagian besar proxy yang tersedia tidak punya teknologi buka blokir canggih yang dimiliki VPN.
  • VPN berkualitas cenderung mahal, sementara proxy umumnya gratis. Biaya layanan VPN yang bagus adalah sekitar $5-$10/bulan, sedangkan untuk HTTP proxy, ada banyak yang tersedia gratis untuk umum.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved