MongoDB adalah salah satu database berjenis NoSQL yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman C++. 

Sistem database ini dapat digunakan oleh para developer untuk mengembangkan berbagai jenis aplikasi dan website yang bersifat terukur (scalable).

Tak seperti jenis database berbasis SQL yang menyusun data menggunakan tabel relasi, MongoDB menggunakan dokumen berformat JSON.


Penyimpanan data dalam format JSON tidak memerlukan struktur tabel atau penyusunan data yang terperinci, sehingga kamu tidak perlu memikirkan tentang relasi antar tabel. Tak heran jika beberapa perusahaan besar seperti Uber, Lyft, Accenture, dan Forbes menggunakan teknologi MongoDB untuk database mereka.


Terdapat tiga komponen penting dalam sistem database MongoDB:

  1. Database: Keseluruhan penyimpanan yang berisi susunan data (collection).
  2. Collection: Susunan data yang tersimpan dalam bentuk dokumen (seperti tabel pada sistem database SQL).
  3. Document: Unit data satuan yang ada pada sebuah sistem database MongoDB

Tak seperti data yang tersimpan pada sistem database SQL, document dalam MongoDB tidak memiliki schema tertentu. Document akan disusun menggunakan struktur key-value yang berfungsi untuk saling memasangkan informasi. Key adalah melacak sebuah objek, sedangkan value adalah isi objek tersebut yang dapat berupa angka, string, atau bentuk objek kompleks lainnya.

Keunggulan Sistem Database MongoDB

Popularitas MongoDB di kalangan back-end developer bukanlah tanpa alasan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan MongoDB yang membuatnya semakin menarik untuk digunakan untuk project-mu.


1. Manajemen database yang lebih mudah

Sebagai database berjenis NoSQL, data di dalamnya akan disimpan dalam bentuk dokumen. Berbeda dengan sistem berbasis SQL yang memerlukan susunan tabel spesifik, bentuk penyimpanan ini memiliki fleksibilitas yang tinggi. Fleksibilitas dan adaptabilitas ini tentunya sangat memudahkan developer untuk mengubah serta menyesuaikan konfigurasi data dengan kebutuhan bisnis.


2. Kebutuhan infrastruktur yang lebih ringan

MongoDB juga dapat memberikan performa yang lebih baik dengan spesifikasi infrastruktur yang lebih rendah. Tidak adanya struktur data dan relasi tabel yang rumit memungkinkan database MongoDB untuk beroperasi tanpa mengonsumsi sebagian besar sumber daya server.

Adanya dukungan Memcached juga membantu sistem database ini untuk menyimpan data dalam skala besar, sehingga tak menutup kemungkinan untuk digunakan oleh perusahaan raksasa sekalipun.


3. Skalabilitas yang lebih tinggi

Kebutuhan penyimpanan data tentunya sangat bervariasi. Kadang kamu membutuhkan database besar (Big Data) dengan ratusan ribu baris dokumen, namun ada kalanya kamu membutuhkan beberapa ratus baris saja.

Tak seperti database berbasis SQL yang hanya dapat dikembangkan dengan meningkatkan kapasitas server (scaling up), MongoDB dapat dikembangkan secara horizontal dengan membagi muatan kerja ke beberapa perangkat sekaligus (sharding).

Karena itu, kamu dapat dengan mudah menyesuaikan server kebutuhanmu. Jika kebutuhan database meningkat, kamu dapat dengan mudah menambahkan server untuk memperbesar kapasitas penyimpanan — begitu pula sebaliknya.


4. Adanya dukungan replikasi database

Replikasi database adalah proses untuk menyalin data dari sebuah database pusat ke satu atau beberapa database lain. MongoDB sudah mendukung replikasi data, sehingga kamu dapat mencadangkan data ke beberapa server.


Tentunya, mencadangkan data dapat memiliki beberapa manfaat seperti mencegah kehilangan data, mengurangi downtime, dan memaksimalkan kinerja server.


5. Dukungan bahasa pemrograman yang bervariasi

MongoDB juga memberikan dukungan resmi untuk digunakan dengan berbagai bahasa pemrograman. Berikut adalah beberapa platform dan bahasa pemrograman yang didukung oleh MongoDB:


C

C++

C# dan .NET

Java

Node.js

Perl

PHP

Phyton

Ruby

Mongoid

6. Dukungan indexing untuk pencarian data lebih cepat

Mengaktifkan indexing juga akan mempercepat proses penarikan data spesifik. Tanpa adanya indexing, maka setiap query yang dijalankan akan meminta server untuk memeriksa keseluruhan dokumen, sehingga memakan waktu lebih lama.


Kamu dapat mengatur document indexing untuk meningkatkan performa pencarian dokumen di dalam sistem MongoDB. Kamu dapat mengindeks semua field yang ada di dalam sistem MongoDB, sehingga proses pencarian informasi spesifik akan sangat mudah dilakukan terlepas dari ukuran database.


7. Lebih mudah untuk mengelola query

MongoDB adalah sebuah sistem database dengan kemampuan untuk menjalankan serta menangani berbagai query atau perintah secara cepat dan akurat. Kamu juga dapat dengan mudah mengakses seluruh data di dalam sistem, sehingga kamu memiliki kendali penuh terhadap semua informasi di dalamnya.


Adanya dukungan indexing seperti di poin no. 6 juga mempermudah kamu dalam menarik data spesifik. Misal, jika kamu ingin mengambil data transaksi finansial dari dalam server, kamu hanya perlu menjalankan query untuk data tersebut.


8. Dukungan untuk berbagai variasi data

MongoDB adalah sebuah database berbasis dynamic schema yang dapat digunakan untuk menyimpan berbagai variasi data, mulai dari data tak terstruktur hingga terstruktur.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved