Contoh DBMS Paling Populer

Membahas 5 contoh DBMS yang paling populer dan fitur-fitur yang menjadi ciri khas masing-masing.


MySQL

MySQL adalah sistem manajemen database relasional berbasis SQL dan arsitektur client-server.  Ini adalah salah satu DBMS yang paling banyak digunakan, karena kompatibel dengan banyak platform komputasi seperti distribusi Linux, Windows, dan macOS. MySQL juga mendukung C, C++, Java, Perl, PHP, Python, dan Ruby. Karena merupakan salah satu RDBMS, MySQL menggunakan format tabel untuk mengatur data dan menjaga relasi antar-elemen.


MySQL bersifat open-source sehingga siapa pun bisa mengubah, mendistribusikan, dan memublikasikannya sesuai dengan ketentuan General Public License (GNU). Tapi, Anda perlu membeli versi berlisensi untuk mengintegrasikan atau menyertakan kode MySQL dalam aplikasi komersial. Kalau menggunakan MySQL, Anda mungkin perlu mencoba phpMyAdmin. Ini adalah aplikasi web gratis yang memfasilitasi pengelolaan MySQL dengan antarmuka yang intuitif.


PostgreSQL

PostgreSQL adalah sistem manajemen database open-source tingkat perusahaan. DBMS ini mendukung SQL untuk kueri relasional, dan JSON untuk kueri non-relasional. User utamanya meliputi developer dan administrator database. Mereka menggunakannya untuk mengembangkan aplikasi, melindungi integritas data, dan membangun  environment fault-tolerant. Kode PostgreSQL tersedia secara gratis di bawah lisensi open-source.

Dengan PostgreSQL, Anda bisa menentukan jenis data, membuat fungsi kustom, dan menulis kode dalam berbagai bahasa pemrograman tanpa mengompilasi ulang database. Sistem akan mengompilasi data dalam format katalog, memanfaatkan tabel dan kolom serta menambahkan informasi metode akses dan fungsi.

PostgreSQL bisa digunakan di semua sistem operasi utama, termasuk sebagian besar distribusi Unix & Linux, Windows, dan macOS. Sistem ini juga mendukung berbagai bahasa pemrograman, seperti Python, Ruby, Java, C, C++, dan Perl. Kalau Anda ingin menginstalnya di VPS Linux, lihat panduan kami untuk setup PostgreSQL di Ubuntu dan PostgreSQL di CentOS.


MongoDB

MongoDB adalah sistem database dokumen not only SQL (NoSQL) yang mengompilasi informasi dalam kumpulan dan dokumen. Beberapa fitur terbaik MongoDB adalah penyimpanan data tidak terstruktur, dukungan pengindeksan penuh, dan replikasi menggunakan API. Kemudian, MongoDB mendukung database tanpa skema yang bisa terdiri dari satu kumpulan berisi banyak dokumen. Data dalam database tidak harus memiliki relasi yang ditentukan. Karenanya, MongoDB sangat sesuai untuk proyek besar yang berisi jutaan dokumen.

MongoDB adalah software gratis di bawah Server Side Public License (SSPL). Software ini bisa digunakan dengan berbagai bahasa pemrograman, seperti Node.js, PHP, Motor, Scala, Swift, dan C#. MongoDB bisa berjalan di semua sistem operasi utama, termasuk Linux, Windows, dan macOS.


Cassandra Database

Cassandra adalah DBMS lainnya yang juga termasuk NoSQL. Sistem ini dikenal berkat skalabilitasnya yang memungkinkan user menambahkan lebih banyak node dan machine untuk meningkatkan daya komputasinya. Jadi, Cassandra sangat cocok untuk pekerjaan dengan banyak data. Selain itu, Cassandra mendistribusikan database dengan mereplikasi datanya di beberapa pusat data di cloud. Sistem ini menerapkan penyimpanan terdistribusi bergaya Dinamo milik Amazon dan teknik model data Big Table dari Google. Oleh karena itulah, Cassandra menjadi sistem dengan high availability dan tanpa satu pun kegagalan. Banyak perusahaan besar seperti Instagram, Spotify dan Twitter menggunakan Cassandra untuk mengelola database.

Sistem ini kompatibel dengan format data terstruktur, semi-terstruktur, dan tidak terstruktur yang bisa diubah kapan saja. Terlebih lagi, sistem database ini bersifat open-source dan bisa digunakan di Linux, Windows, dan macOS.


Oracle Database

Menurut peringkat DB-Engine, Oracle adalah DBMS paling populer. Oracle merupakan RDBMS dengan arsitektur yang terbagi antara struktur logis dan fisik. Salah satu fitur terbaik database Oracle adalah komputasi grid perusahaan yang menggunakan penyimpanan fisik modular dan server yang ukurannya bisa disesuaikan oleh pengguna. Oracle dibuat di arsitektur caching memori yang memastikan performa maksimum untuk database yang sangat besar. Ini termasuk tool Recovery Manager (RMAN) yang mengamankan integritas data dengan melakukan backup dan recovery database versi hot, cold, dan incremental. 

Oracle berkomitmen pada teknologi terbuka, sehingga Anda bebas menggunakan, meng-embed, dan mendistribusikan kodenya. Sistem ini bisa digunakan di semua sistem operasi populer, seperti Linux, Unix, Windows, dan macOS. Selain itu, Oracle mendukung bahasa C, C++, Java, COBOL, PL/SQL, dan Visual Basic untuk pengembangan aplikasi database.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved