Newsletter marketing adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga pelanggan untuk tetap terlibat dengan brand Anda dan dapat menjadi strategi untuk mendapatkan konversi yang menguntungkan bisnsi Anda. 

Stretegi ini memikliki kemungkinan untuk berhasil, hanya jika email Anda benar-benar dibuka oleh pelanggan Anda. Tak jarang banyak email marketing yang diabaikan begitu saja dan masuk ke dalam folder spam, promosi atau langsung dihapus ke folder tempat sampah. Meskipun setiap email newsletter jenisnya berbeda-beda, ada beberapa cara untuk meningkatkan tingkat ‘open rate’ (dibukanya email) dan tingkat konversi email Anda (conversion rate). 

Khusus untuk artikel kali ini, saya akan mencoba berbagi tips email marketing untuk mendapatkan tingkat konversi yang tinggi.


1. Menggunakan subjek email yang menarik

Subjek email adalah faktor pertama yang dilihat oleh prospek dan pelanggan Anda. Maka dari itu, investasikanlah banyak waktu dan upaya untuk memastikan Anda menyusun baris subjek yang menarik utuk pembaca newsletter Anda. Kebanyakan orang menerima banyak sekali email promosi yang masuk ke inbox mereka setiap hari, jadi penting agar brand Anda menonjol dan bersaing dengan email marketing dari bisnis lainnya.


2. Personalisasi newsletter berdasarkan segmentasi database Anda

Untuk memastikan bahwa email Anda memiliki peluang yang tinggi untuk dibuka, kelompokkan pelanggan Anda ke dalam kelompok berdasarkan kriteria yang berbeda: misalkan berdasarkan demografi, minat, lokasi, perilaku pembelian, dan faktor kriteria lainnya yang dapat Anda temukan.

MailChimp menemukan bahwa kampanye tersegmentasi mendapatkan rasio klik 55% lebih tinggi daripada kampanye non-tersegmentasi. Anda dapat menggunakan informasi yang Anda miliki tentang audiens Anda untuk membaginya ke dalam kategori yang berbeda dan mengirimi mereka campaign dengan target yang berbeda pula. Dengan demikian, Anda memiliki peluang lebih tinggi untuk membuat prospek dan pelanggan Anda membuka email dan langsung konversi.

Personalisasi adalah cara terbaik untuk membuat pelanggan Anda merasa dihargai. Dengan mempersonalisasi isi email marketing dan newsletteragar ‘terasa’ seperti disesuaikan secara khusus untuk pelanggan Anda, Anda membuat diri Anda atau brand Anda disukai oleh mereka.


3. Bagi newsletter Anda menjadi beberapa bagian

Anda perlu memahami terlebih dahulu bahwa ketika orang membaca email, mereka tidak membacanya dari kiri ke kanan, melainkan membacanya secara menyeluruh (skimming) dan hanya sepintas saja. Jadi, daripada Anda membuat satu blok teks yang sangat besar dan panjang, yang tampaknya terlalu “wordy”, Anda harus memecah paragraf menjadi konten yang lebih kecil dan lebih mudah dikonsumsi. Bagian yang lebih kecil ini jauh lebih ramah dan menarik secara visual bagi para pembaca scanning ini.

Untuk membantu Anda membuat email marketing atau newsletter, biasanya, software email marketing dan automation yang cukup canggih sudah menyediakan beberapa template responsif dengan desain layout yang cukup bagus. Yang perlu Anda lakukan adalah memilih template yang tepat untuk Anda, menyesuaikannya, lalu mempersonalisasikannya seperti yang Anda inginkan.


4. Tambahkan visual yang menarik

Ahli saraf di Massachusetts Institute of Technology (MIT) menemukan bahwa otak manusia mampu memproses seluruh gambar yang dilihat mata sedikitnya selama 13 milisecond yang dikenal sebagai rapid speed processing. Jadi, meskipun pembaca Anda membaca sekilas atau skimming, otak mereka masih akan menangkap apa yang ingin Anda sampaikan dan memproses apa yang telah mereka lihat. Jika Anda tidak dapat menarik perhatian mereka melalui teks, Anda harus dapat melakukannya dengan bantuan media visual.

Saat membuat buletin email Anda berikutnya, pastikan untuk menyertakan gambar berkualitas tinggi dari produk atau layanan yang Anda tawarkan. Ini akan membantu menyampaikan pesan utama Anda, meskipun orang hanya membaca sepintas email dan tidak membaca semua teks.

Selain itu, Anda harus ingat untuk mengoptimalkan gambar Anda untuk tampilan seluler. Jika Anda tidak mengoptimalkan gambar Anda untuk tampilan seluler agar mobile friendly, gambar tersebut nantinya tidak dapat disesuaikan dan akan muncul sangat kecil atau terlalu besar saaat dilihat dilayar smartphone atau tablet audiens Anda.


5. Beri audiens Anda konten yang bagus

Alasan pelanggan dan prospek Anda bergabung dengan milis Anda adalah karena mereka mencari informasi yang berharga dan menarik untuk mereka. Untuk membuat audiens Anda tetap kembali lagi, Anda harus terus memberikan nilai dalam konten email marketing dan newsletter Anda. Caranya adalah dengan memberikan tips, praktik terbaik, contoh studi kasus dan saran terkait masalah yang Anda selesaikan melalui produk atau layanan Anda.


6. Selalu tambahkan ajakan bertindak atau Call-To-Action (CTA)

Pastikan untuk selalu menyediakan ‘Ajakan Bertindak’ atau Call-To-Action (CTA) dan posisikan CTA Anda dengan ukuran besar dan mudah ditemukan di device mobile mereka. Jika Anda menginginkan rasio konversi yang lebih baik, Anda perlu Ajakan Bertindak (CTA) untuk mengarahkan audiens Anda. Ajakan bertindak yang sifatnya terlalu umum, seperti “SIGN UP” dan “TRY FREE TRIAL” biasanya tidak akan memberi Anda rasio konversi terbaik.

Maka dari itu, mulailah dengan ajakan bertindak yang dimulai dengan kata positif seperti, “YES”. Ini sangat efektif secara psikologis karena memberikan gambaran positif tentang penawaran. Dan, Anda harus meletakkan CTA atau ajakan bertindak ini di setiap bagian setelah konten Anda.

CONTOH: “Ya, saya ingin kode diskon saya!”

Untuk pemilihan warna, orang biasanya memilih warna hijau dan merah pada tombol ajakan bertindak. Memang ada perdebatan tentang warna mana yang berkinerja lebih baik untuk menambah konversi, akan tetapi ide untuk membuat tombol ajakan bertindak yang kuat dan bagus adalah bagaimana tombol tersebut dapat mengubah hierarki visual halaman dan menonjol dari warna sekitarnya.

Jika Anda menggunakan tombol CTA hijau, mungkin lain kali coba beralih dengan merah atau oranye, dan lihat apakah ada perubahan?


7. Pertimbangkan jenis dan ukuran font Anda

Font terbaik untuk email marketing dan newsletter Anda adalah font yang mudah dibaca dalam bentuk paragraf. Biasanyam font yang baik ini adalah kategori serif fonts. Mengapa? karena serif fonts ini dapat meningkatkan keterbacaan; meskipun beberapa font sans serif sebenarnya lebih sering digunakan dalam bentuk headline, subhead, dan cutlines, namun cobalah untuk menggunakannya sebagai font body copy yang efektif. Bagaimana dengan ukuran font yang baik untuk email marketing dan newsletter? Pilihlah font yang dapat dibaca dan biasanya untuk ukuran, 10pt hingga 14 pt merupakan ukuran yang baik.


8. Membuat Alt Tag untuk Gambar

Selain membuat buletin Anda menjadi mobile friendly, Anda perlu mempertimbangkan ada sebagian besar audiens Anda yang sering memblokir gambar sebagai langkah pengamanan dan untuk melindungi mereka dari virus yang biasanya dikirimkan lewat link gambar di email. Tentu saja hal ini dapat memengaruhi cara audiens melihat newsletter Anda dan dapat berdampak signifikan pada rasio konversi.

Cara untuk mengantisispasinya adalah dengan menambahkan ALT tag gambar Anda dalam email untuk membantu Anda mengatasi batasan ini. Tag ALT menerapkan teks alternatif yang menjelaskan isi gambar, dimana gambar tidak bisa ditampilkan. Pastikan alt tag Anda singkat dan menarik untuk menarik perhatian pelanggan dan prospek Anda.


9. Waktu yang tepat untuk mengirim newsletter Anda

Anda perlu memperhatikan faktor waktu saat Anda mengirim email ke pelanggan dan prospek Anda. Secara umum, ada waktu-waktu tertentu dalam sehari dimana audiens biasanya sangat sibuk dan ada juga waktu dimana audiens lebih cenderung tidak terlalu sibuk dan menggunakan waktu ini untuk membuka dan membaca email mereka.

Di sini Anda harus menguji waktu mana yang paling ideal untuk mengirimkan milis Anda. Cobalah untuk memukan waktu mana yang paling cocok untuk audiens spesifik Anda. Menyesuaikan dengan jadwal audiens Anda berarti Anda mungkin perlu mengatur jadwal Anda juga. Rencanakan sebelumnya dan siapkan jadwal editorial mingguan dan bulanan untuk menghindari improvisasi dan pengiriman pada waktu last minute atau pada waktu yang “salah” pada hari itu.

Biasanya, software email marketing dan automation sudah memiliki fitur yang tepat untuk melakukan A/B testing dan hanya akan mengirimkan email marketing kepada audiens Anda pada waktu yang tepat pada masing-masing mereka berdasarkan kebiasaan mereka sendiri.


10. Menggunakan nama pengirim dengan identitas manusia

Selain subjek email, nama pengirim adalah salah satu hal yang perlu dimanfaatkan para marketer untuk membuat audiens mereka membuka email newsletter mereka. Email mana yang kemungkinan besar Anda buka, email dari Shopee atau Ratna Indah, tim marketing dari Shopee? Jadi, pastikan untuk menggunakan identitas manusia, atau persona ‘nyata’ ke dalam email marketing Anda untuk menciptakan hubungan antar manusia yang lebih nyata.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved