image processing Image
processing adalah suatu bentuk pengolahan atau
pemrosesan sinyal dengan input berupa gambar (image) dan ditransformasikan
menjadi gambar lain sebagai keluarannya dengan teknik tertentu. Image
processing dilakukan untuk memperbaiki kesalahan data sinyal gambar yang
terjadi akibat transmisi dan selama akuisisi sinyal, serta untuk meningkatkan
kualitas penampakan gambar agar lebih mudah diinterpretasi oleh sistem
penglihatan manusia baik dengan melakukan manipulasi dan juga penganalisisan
terhadap gambar. Operasi image processing dapat
dikelompokkan berdasarkan dari tujuan transformasinya, yaitu: Image Enhancement (peningkatan
kualitas gambar)Tahap
ini seringkali dikenal dengan pre-processing. Operasi peningkatan kualitas
gambar berfungsi untuk meningkatkan fitur tertentu pada citra sehingga tingkat
keberhasilan dalam pengolahan gambar berikutnya menjadi tinggi. Operasi ini
lebih banyak berhubungan dengan penajaman dari fitur tertentu pada gambar.
Peningkatan kualitas gambar ini dapat dilakukan “secara manual”, dengan
menggunakan program lukis atau dengan pertolongan rutin software. Metoda
untuk memperluas gambar grafis antara lain memperbaiki kontras diantara
bidang-bidang yang terang dan yang gelap; menambahkan warna, menyaring ketidak
seragaman sinyal kiriman yang membawa gambar, menghaluskan garis-garis yang
bergerigi sehingga tampak lebih bersih; mempertajam sudut-sudut yang kabur dan
mengkoreksi distorsi yang disebabkan alat optis atau tampilan. Untuk
melakukan proses image enhancement, ada beberapa teknik yang dapat dicoba
berdasarkan cakupan pada operasinya: 1.
Operasi
Titik Operasi titik dalam image enhancement
dilakukan dengan memodifikasi histogram citra masukan agar sesuai dengan
karakteristik yang diharapkan. Histogram dari suatu citra adalah grafik yang
menunjukkan distribusi frekuensi dari nilai intensitas piksel dalam citra
tersebut. Teknik enhancement berdasarkan operasi titik dibagi tiga, yaitu: a.
Intensity Adjustment Intensity adjusment bekerja dengan cara melakukan pemetaan linear
terhadap nilai intensitas pada histogram awal menjadi nilai intensitas pada
histogram yang baru. b.
Histogram Equalization Teknik histogram equalization bertujuan untuk menghasilkan
suatu citra keluaran yang memiliki nilai histogram yang relatif sama. c.
Thresholding Thresholding merupakan proses pemisahan piksel-piksel
berdasarkan derajat keabuan yang dimilikinya. Piksel yang memiliki derajat
keabuan lebih kecil dari nilai batas yang ditentukan akan diberikan nilai 0,
sementara piksel yang memiliki derajat keabuan yang lebih besar dari batas akan
diubah menjadi bernilai 1 . 2.
Operasi
Spasial Operasi spasial dalam pengolahan citra digital dilakukan
melalui penggunaan suatu kernel konvolusi 2-dimensi. Teknik enhancement
berdasarkan operasi titik dibagi tiga, yaitu: a.
Neighborhood Averaging Pada prinsipnya, filter yang digunakan dalam neighborhood
averaging merupakan salah satu jenis low-pass filter, yang bekerja dengan cara
mengganti nilai suatu piksel pada citra asal dengan nilai rata-rata dari piksel
tersebut dan lingkungan tetangganya. b.
Median Filtering Median filter merupakan salah satu jenis low-pass filter,
yang bekerja dengan mengganti nilai suatu piksel pada citra asal dengan nilai
median dari piksel tersebut dan lingkungan tetangganya. c.
High-Pass Filtering Sebagaimana pada proses pengolahan sinyal satu dimensi,
high-pass filter dua dimensi akan melewatkan komponen citra frekuensi tinggi
dan meredam komponen citra frekuensi rendah. 3.
Operasi
Transformasi Operasi transformasi ini dilakukan dengan cara mentransformasi
citra asal ke dalam domain yang sesuai bagi proses enhancement, melakukan
proses enhancement pada domain tersebut, mengembalikan citra ke dalam domain
spasial untuk ditampilkan/diproses lebih lanjut Fast Fourier Transform (FFT) Transformasi ini memindahkan informasi
citra dari domain spasial ke dalam domain frekuensi, yaitu dengan
merepresentasikan citra spasial sebagai suatu penjumlahan eksponensial kompleks
dari beragam frekuensi, magnituda, dan fasa. Image Restoration (pemulihan
gambar)Operasi
pemulihan gambar bertujuan untuk mengembalikan kondisi gambar yang telah rusak
atau cacat (merekonstruksi gambar) yang sebelumnya telah diketahui menjadi
gambar seperti pada kondisi awal, karena adanya gangguan yang menyebabkan
penurunan kualitas gambar, misalnya mengalami suatu degradasi. Degradasi dalam
hal ini maksudnya, gambar menjadi agak kabur (blur) sehingga menurunkan
kualitas gambar. Blur dapat terjadi karena banyak factor. Bisa karena misalnya
pergerakan selama pengambilan gambar oleh alat optik seperti kamera, penggunaan
alat optik yang tidak fokus, pengguanaan lensa dengan sudut yang lebar,
gangguan atmosfir, pencahayaan yang singkat sehingga mengurangi jumlah foton
yang ditangkap oleh alat optik, dan sebagainya. Citra yang tertangkap oleh
alat-alat optik seperti mata, kamera, dan sebagainya sebenarnya merupakan citra
yang sudah mengalami degradasi. yang dalam hal ini jika f(x, y) adalah citra
asli dan g(x, y) adalah citra terdegradasi, maka g(x, y) adalah perkalian f(x,
y) dengan operator distorsi H ditambah dengan derau aditif n(x, y): g(x, y) =
Hf(x, y) + n(x, y) Operator
distorsi H disebut juga dengan Point Spread spectrum (PSF). PSF ini bisa
dikatakan sebagai penyebaran titik-titik yang merupakan hasil
ketidaksempurnaan gambar (kecacatan gambar). Misalnya pada gambar di kupu-kupu
di bawah ini: Bila
gambar diambil dalam suatu kondisi yang sempurna (baik dari segi focus, kamera,
sudut penglihatan dan yang lainnya), maka gambar akan terlihat jelas (kupu-kupu
asli). Namun Karen ada factor-faktor pendukung ketidaksempurnaan, maka gambar
yang dihasilkan menjadi menyebar ke beberapa pixel akibat distorsi oleh PSF
sehingga gambar menjadi blur. Derau
n(x, y) adalah sinyal aditif yang timbul selama akuisisi citra sehingga
menyebabkan citra menjadi rusak (mengalami degradasi). Derau
(Noise) adalah gambar atau piksel yang mengganggu kualitas citra. Derau dapat
disebabkan oleh gangguan fisis(optik) pada alat akuisisi maupun secara
disengaja akibat proses pengolahan yang tidak sesuai. Contohnya adalah bintik
hitam atau putih yang muncul secara acak yang tidak diinginkan di dalam citra.
bintik acak ini disebut dengan derau salt & pepper. Restorsi
gambar dapat dilakukan dengan melewatkan gambar masukan pada penapis. Dan hasil
dari restorsi ini seperti yang sudah dibahas sebelumnya, gambar yang sudah
cacat (blur) akan mendekati hasil gambar aslinya menjadi lebih jelas. Image Compression (kompresi
gambar)Kompresi
gambar bertujuan untuk meminimalkan jumlah bit yang diperlukan untuk
merepresentasikan citra. Hal ini sangat berguna apabila anda ingin mengirimkan
gambar berukuran besar. Gambar yang berukuran besar akan berpengaruh pada
lamanya waktu pengiriman. Maka dari itu kompresi gambar akan memadatkan ukuran
gambar menjadi lebih kecil dari ukuran asli sehingga waktu yang diperlukan
untuk transfer data juga akan lebih cepat. Ada
dua tipe utama kompresi data, yaitu kompresi tipe lossless dan kompresi tipe
lossy. Kompresi tipe lossy adalah kompresi dimana terdapat data yang hilang
selama proses kompresi. Akibatnya kualitas data yang dihasilkan jauh lebih
rendah daripada kualitas data asli. Sementara itu, kompresi tipe lossless tidak
menghilangkan informasi setelah proses kompresi terjadi, akibatnya kualitas
citra hasil kompresi juga tidak berkurang Ada
yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses kompresi gambar ini, antara
lain: 1.
Resolusi Resolusi adalah ukuran panjang kali
lebar dalam suatu gambar yang digambarkan dalam satuan pixel. Besar kecilnya
resolusi akan berpengaruh pada kualitas gambar. Tetapi hal ini juga akan
mempengaruhi jumlah bit datanya dan proses transfer datanya. 2.
Kedalaman bit Kedalaman bit adalah banyak sedikitnya
jumlah bit yang dibutuhkan unruk menggambarkan suatu citra (gambar) dalam
satuan bit/pixel. Tentu saja bila dinalar, semakin banyak bit maka gambar yang
dihasilkan akan lebih bagus. 3.
Redundansi Redundansi adalah keadaan di mana
representasi suatu elemen data tidak bernilai signifikan dalam menggambarkan
keseluruhan data. Image Refresention & Modelling (representasi dan permodelan
gambar).Representasi
mengacu pada data konversi dari hasil segmentasi ke bentuk yang lebih sesuai
untuk proses pengolahan pada komputer. Keputusan pertama yang harus sudah
dihasilkan pada tahap ini adalah data yang akan diproses dalam batasan-batasan
atau daerah yang lengkap. Batas representasi digunakan ketika penekanannya pada
karakteristik bentuk luar, dan area representasi digunakan ketika penekanannya
pada karakteristik dalam, sebagai contoh tekstur. Setelah data telah
direpresentasikan ke bentuk tipe yang lebih sesuai, tahap selanjutnya adalah
menguraikan data. Salah
satu contoh penggunaan image processing adalah proses deteksi wajah pada sistem pengenalan wajah.
|