Apa itu Algoritma YouTube?

Algoritma YouTube adalah sistem penyajian video yang menyesuaikan minat tiap penonton secara real time. Setiap menit, setidaknya 500 jam video yang diupload di YouTube. Nah, algoritma inilah yang membantu kita agar dapat menemukan video yang yang tepat diantara banyaknya video yang ada. Maka, terciptalah sistem algoritma untuk menyortir video yang kontennya sesuai pencarian penonton.


Fungsi Algoritma YouTube

Fungsi algoritma YouTube adalah membantu video Anda bertemu dan ditonton oleh target audiens Anda tersebut. Namun, masih banyak content creator atau pemilik channel bertanya-tanya, video apa sih yang paling disukai algoritma YouTube? Buang jauh-jauh pertanyaan tersebut, karena algoritma dibuat dengan dua tujuan utama, yaitu:

  • Membantu tiap penonton menemukan video yang ingin mereka cari;
  • Memaksimalkan engagement dan kepuasan penonton jangka panjang.
  • Jadi, sasaran pertama Anda bukanlah YouTube, melainkan viewers Anda. Pastikan konten Anda berkualitas dan memang disukai oleh penonton.


Belajar Algoritma YouTube

Singkatnya, algoritma YouTube menyesuaikan video yang berkualitas, ke audiens yang sesuai, dan di waktu yang tepat. Itu kenapa, algoritma ini disebut juga search and discovery sistem. Sesuai namanya, terdapat dua bagian YouTube terpenting yang mempengaruhi hasil algoritma, yaitu:


  • Search result atau hasil pencarian;
  • Discovery atau rekomendasi.
  • Mari kita ulas satu per satu.


Algoritma YouTube: Search result

Sistem ini bekerja dengan menyediakan hasil penelusuran yang dipersonalisasi sesuai minat pengguna.

Misalnya, Anda mencari video dengan kata kunci “apa itu seo”. Nantinya, Anda akan menemukan deretan video yang memiliki konten tersebut dari berbagai channel.

Nah, gimana caranya YouTube bisa melakukan hal tersebut? Jawabannya adalah data.  Semua aktivitas pengguna di YouTube akan terekam oleh sistem. Seperti, histori pencarian di YouTube, komentar, like, dll.

Semua data itu digunakan untuk memberikan list video yang dipersonalisasi sesuai minat tiap user.

Jadi ketika Anda mencari kata kunci “search engine optimization”, hasil yang keluar bisa jadi berbeda dengan orang lain.  Hal itu karena hasil penelusuran dipengaruhi oleh faktor:

  • Metadata – Seperti judul video, deskripsi, kata kunci, thumbnails, dll;
  • Engagement – Aktivitas yang melibatkan audiens, seperti like, subscribe, komentar, share, dll.
  • Itulah mengapa hasil pencarian tiap orang berbeda-beda, meski mencari topik yang sama.

Algoritma YouTube: Discovery atau Rekomendasi

Pada sistem ini, terdapat dua hal yang dilakukan YouTube, yaitu memberlakukan peringkat video dan mencocokkan video dengan viewers.

Pertama, untuk mendapatkan peringkat dari YouTube, ada beberapa performa video yang perlu Anda perhatikan, yaitu:


  • Jumlah penayangan vs jumlah klik (CTR vs Bounce Rate);
  • Durasi penayangan;
  • Engagement, seperti jumlah like, dislike, komentar, share;
  • Jumlah video yang ditonton viewer di channel Anda;
  • Laju pertumbuhan video, misalnya seberapa cepat kepopuleran video;
  • Baru atau tidaknya video, video yang up to date lebih untuk mungkin dikenal dan memiliki efek bola salju;
  • Konsistensi upload video;
  • Histori video yang ditonton viewer;
  • Histori penelusuran viewer;
  • Lama waktu pengguna menjelajahi YouTube.

Kedua, YouTube selalu memberikan rekomendasi video yang relevan dengan pencarian dan juga dengan video yang sedang diputar.


Nah, cara YouTube untuk mencocokkan video Anda dengan viewers adalah dengan melihat:


  • Topik atau channel mana yang penonton putar sebelumnya;
  • Topik apa yang sebelumnya di-like, dislike, komentar, atau di-share oleh penonton;
  • Durasi waktu viewer di YouTube;
  • Apakah viewer tersebut telah direkomendasikan video Anda;
  • Dan apa yang belum pernah mereka tonton;
  • Informasi demografis dan lokasi viewer.
  • Nantinya, jika video Anda layak untuk direkomendasikan ke viewer lain, maka thumbnails dan judul akan muncul pada bagian:


  1. Rekomendasi;
  2. Youtube Mixes;
  3. Viewers Also Watch;
  4. Tab;
  5. Recently Uploaded;
  6. Trending;
  7. Subscriptions;
  8. Up Next Videos.

Jadi, jika konten Anda memiliki engagement yang positif, besar kemungkinan YouTube akan merekomendasikan video Anda ke viewers lain. Sehingga dapat memikat lebih banyak viewer.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved